medcom.id, Jakarta: PDIP memaafkan tim komunikasi Presiden Joko Widodo yang salah menuliskan tempat lahir Presiden Soekarno. PDIP menilai kesalahan itu sangat manusiawi dan bisa dimaafkan.
"Kelahiran Soekarno ada dua versi, dia (Sukardi Rinakit) mengaku mengutip sumber dari bahasa Belanda. Kesalah itu masih manusiawi dan bisa dimaafkan," kata Politisi PDIP, Hamid Basyaib dalam diskusi ‘Bung Karno Lahir Dimana? Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah’ di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).
Ia mengungkapkan, perbedaan sumber informasi menimbulkan kekeliruan sejarah. Hamid mencontohkan, sebelum tahun 2013, Wikipedia menyebut tempat lahir Soekarno di Blitar sebelum akhirnya dilakukan revisi menjadi Surabaya.
Seperti diketahui, Tim Komunikasi Publik Presiden Jokowi, Sukardi Rinakit bertanggungjawab atas kesalahan teks pidoto yang di baca Jokowi saat peringatan Kesaktian Pancasila. Salah satu referensi yang menyebut Soekarno lahir di Blitar adalah situsweb Tropenmuseum.nl, "Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901-Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia".
"Memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar," tutur Sukardi.
Selain itu, lanjut Sukardi banyak juga bahan lain yang menyebutkan Soekarno lahir di Blitar.
"Untuk itu, dengan tulus saya mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ibu Puan Maharani yang hadir pada acara tersebut. Saya berjanji untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memberikan informasi khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: PDIP memaafkan tim komunikasi Presiden Joko Widodo yang salah menuliskan tempat lahir Presiden Soekarno. PDIP menilai kesalahan itu sangat manusiawi dan bisa dimaafkan.
"Kelahiran Soekarno ada dua versi, dia (Sukardi Rinakit) mengaku mengutip sumber dari bahasa Belanda. Kesalah itu masih manusiawi dan bisa dimaafkan," kata Politisi PDIP, Hamid Basyaib dalam diskusi ‘Bung Karno Lahir Dimana? Bagaimana Kita Memperlakukan Sejarah’ di Gado-Gado Boplo, Jalan Gereja Theresia, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (6/6/2015).
Ia mengungkapkan, perbedaan sumber informasi menimbulkan kekeliruan sejarah. Hamid mencontohkan, sebelum tahun 2013, Wikipedia menyebut tempat lahir Soekarno di Blitar sebelum akhirnya dilakukan revisi menjadi Surabaya.
Seperti diketahui, Tim Komunikasi Publik Presiden Jokowi, Sukardi Rinakit bertanggungjawab atas kesalahan teks pidoto yang di baca Jokowi saat peringatan Kesaktian Pancasila. Salah satu referensi yang menyebut Soekarno lahir di Blitar adalah situsweb Tropenmuseum.nl, "Soekarno (ook wel gespeld als Sukarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901-Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste president van de Republiek Indonesia".
"Memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar," tutur Sukardi.
Selain itu, lanjut Sukardi banyak juga bahan lain yang menyebutkan Soekarno lahir di Blitar.
"Untuk itu, dengan tulus saya mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya Ibu Megawati Soekarnoputri, dan Ibu Puan Maharani yang hadir pada acara tersebut. Saya berjanji untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memberikan informasi khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
