Jakarta: Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai pilihan PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat mengusung Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (capres) merupakan langkah yang tepat. Anies dinilai mampu membawa Indonesia menghadapi perubahan geopolitik dan geoekonomi global.
"Banyak dari kita kaum cerdas pandai, dapat melihat sosok Anies Baswedan sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depannya, di tengah perubahan geopolitik geoekonomi global yang tengah berlangsung yang epicentrum perubahan ada di depan mata," ujar Din di kediamannya, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang visioner. Sosok itu, kata dia, ada pada Anies.
"Indonesia memerlukan pemimpin yang visioner dan memahami cita-cita nasional dan dapat memobilisasi potensi masyarakat dan bisa berdialog dengan dunia internasional, sehingga ini sangat cocok dan saya harap akan benar-benar tercapai," ujar dia.
Gelagat Penjegalan
Sayangnya, Din mencium ada gelagat upaya penjegalan kepada Anies agar tidak bisa bertarung di Pilpres 2024. Dia menyayangkan permainan kotor itu di era demokrasi.
"Patut disesalkan dan sangat memprihatinkan ada gelagat dan gejala praktik politik yang tidak positif, atau negatif, dan bahkan bersifat dekonstruktif merusak, yaitu politik penjegalan, yang tidak siap bersaing, dan bertanding secara fair," ujar dia.
Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio menyebut, swing voters menjadi alasan adanya upaya menjegal langkah Anies Baswedan menuju kontestasi pemilihan presiden.
Hendri menyebut berdasarkan hasil survei, swing voters dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tergolong tinggi, sehingga dikhawatirkan bisa direbut oleh Anies.
Lembaga Survei Poltracking bahkan mencatat, jumlah swing voters dalam Pemilu 2024 kali ini cukup besar, yakni 66,7 persen.
Untuk mengejar swing voters tersebut, ketiga bakal capres unggulan pun terjun langsung melakukan safari politik. Tidak hanya menemui warga, tetapi juga menemui sejumlah tokoh. (Fadhilla Syarafina)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin menilai pilihan PKS, Partai NasDem, dan Partai Demokrat mengusung
Anies Baswedan menjadi bakal calon presiden (
capres) merupakan langkah yang tepat. Anies dinilai mampu membawa Indonesia menghadapi perubahan geopolitik dan geoekonomi global.
"Banyak dari kita kaum cerdas pandai, dapat melihat sosok Anies Baswedan sebagai sosok yang tepat untuk memimpin Indonesia ke depannya, di tengah perubahan geopolitik geoekonomi global yang tengah berlangsung yang epicentrum perubahan ada di depan mata," ujar Din di kediamannya, Jakarta, Selasa, 23 Mei 2023.
Menurut dia, Indonesia membutuhkan sosok pemimpin yang visioner. Sosok itu, kata dia, ada pada Anies.
"Indonesia memerlukan pemimpin yang visioner dan memahami cita-cita nasional dan dapat memobilisasi potensi masyarakat dan bisa berdialog dengan dunia internasional, sehingga ini sangat cocok dan saya harap akan benar-benar tercapai," ujar dia.
Gelagat Penjegalan
Sayangnya, Din mencium ada gelagat upaya penjegalan kepada Anies agar tidak bisa bertarung di
Pilpres 2024. Dia menyayangkan permainan kotor itu di era demokrasi.
"Patut disesalkan dan sangat memprihatinkan ada gelagat dan gejala praktik politik yang tidak positif, atau negatif, dan bahkan bersifat dekonstruktif merusak, yaitu politik penjegalan, yang tidak siap bersaing, dan bertanding secara fair," ujar dia.
Sementara itu, pengamat politik Hendri Satrio menyebut,
swing voters menjadi alasan adanya upaya menjegal langkah Anies Baswedan menuju kontestasi pemilihan presiden.
Hendri menyebut berdasarkan hasil survei,
swing voters dari Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto tergolong tinggi, sehingga dikhawatirkan bisa direbut oleh Anies.
Lembaga Survei Poltracking bahkan mencatat, jumlah
swing voters dalam Pemilu 2024 kali ini cukup besar, yakni 66,7 persen.
Untuk mengejar
swing voters tersebut, ketiga bakal capres unggulan pun terjun langsung melakukan safari politik. Tidak hanya menemui warga, tetapi juga menemui sejumlah tokoh. (
Fadhilla Syarafina)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
