medcom.id, Jakarta: Staf Khusus Wakil Presiden Wijayanto Samiran menyebut sedikitnya ada tiga pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Jokowi-JK di sisa dua tahun pemerintahan. Ketiganya, infrastrukur, pengembangan sumber daya manusia dan regulasi yang dipermudah.
"Karena infrastruktur yang baik, sumberdaya yang bagus dan regulasi yang simpel akan membuat aktivitas ekonomi menjadi produktif," ujar Wijayanto, dalam Metro Pagi Primetime, Jumat 20 Oktober 2017.\
Selain ketiganya, pemerintah juga diminta untuk terus meningkatkan daya beli masyarakat yang oleh sebagian pihak disebut mengalami penurunan.
Komitmen pemerintah yang begitu banyak memberikan bantuan kepada masyarakat baik dalam bentuk pendidikan atau fasilitas kesehatan secara gratis selama tiga tahun terakhir membuat masyarakat akhirnya mengalokasikan uangnya untuk hal lain.
"Kalau tetap ingin mendorong daya beli masyarakat agar meningkat, hal pertama adalah menekan inflasi karena ini ada kaitannya dengan daya beli," katanya.
Menurut Wijayanto, dalam beberapa tahun terakhir inflasi sudah berada di kisaran 3 sampai 4 persen. Ini prestasi yang cukup bagus. Dengan mendorong aktivitas produktif masyarakat melalui dana desa, transfer ke daerah diperbesar kemudian program UKM, kredit kur ditekan, upaya untuk menekan inflasi akan semakin optimal.
"Kalau memang daya belinya masih tumbuh tetapi tidak seperti yang diharapkan artinya perlu didorong lebih besar lagi atau efisiensi pelaksanaan di lapangan harus ditingkatkan. Memang PR pemerintah ini masih besar," jelasnya.
medcom.id, Jakarta: Staf Khusus Wakil Presiden Wijayanto Samiran menyebut sedikitnya ada tiga pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan Jokowi-JK di sisa dua tahun pemerintahan. Ketiganya, infrastrukur, pengembangan sumber daya manusia dan regulasi yang dipermudah.
"Karena infrastruktur yang baik, sumberdaya yang bagus dan regulasi yang simpel akan membuat aktivitas ekonomi menjadi produktif," ujar Wijayanto, dalam
Metro Pagi Primetime, Jumat 20 Oktober 2017.\
Selain ketiganya, pemerintah juga diminta untuk terus meningkatkan daya beli masyarakat yang oleh sebagian pihak disebut mengalami penurunan.
Komitmen pemerintah yang begitu banyak memberikan bantuan kepada masyarakat baik dalam bentuk pendidikan atau fasilitas kesehatan secara gratis selama tiga tahun terakhir membuat masyarakat akhirnya mengalokasikan uangnya untuk hal lain.
"Kalau tetap ingin mendorong daya beli masyarakat agar meningkat, hal pertama adalah menekan inflasi karena ini ada kaitannya dengan daya beli," katanya.
Menurut Wijayanto, dalam beberapa tahun terakhir inflasi sudah berada di kisaran 3 sampai 4 persen. Ini prestasi yang cukup bagus. Dengan mendorong aktivitas produktif masyarakat melalui dana desa, transfer ke daerah diperbesar kemudian program UKM, kredit kur ditekan, upaya untuk menekan inflasi akan semakin optimal.
"Kalau memang daya belinya masih tumbuh tetapi tidak seperti yang diharapkan artinya perlu didorong lebih besar lagi atau efisiensi pelaksanaan di lapangan harus ditingkatkan. Memang PR pemerintah ini masih besar," jelasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
