medcom.id, Jakarta: Anggota DPD Ayi Hambali keberatan dengan rencana pemerintah menjadikan Karawang Barat sebagai sentra industri berstandar nasional dan internasional. Ia mengingatkan Karawang sejak lama diproyeksikan sebagai lumbung pangan nasional, bukan industri.
Ayi mengungkapkan, niat menjadikan daerah Karawang sebagai lumbung pangan nasional terlihat melalui berbagai pembangunan infrastruktur. Misal, pembangunan Bendungan Jati Luhur, jaringan irigasi sekunder Tarum timur dan barat.
"Bahkan saluran tersier sudah dibuat, Karawang hususnya dan pantai utara sampai Indramayu disiapkan untuk lumbung pangan nasional," kata Ayi kepada Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Berkat pembangunan itu, kata Ayi, Indonesia bahkan berhasil mencapai swasembada beras periode 1985-1989.
Dia tak ingin wacana pembangunan sentra industri di Karawang justru mengganggu sektor pangan di sana. Selain karena potensi di sektor pangan masih menjanjikan, dia tak ingin infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah sebelumnya sia-sia.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan Kemenperin menyiapkan 2.381,97 hektare (ha) di wilayah utara Jawa Barat menjadi 10 kawasan industri baru bertaraf nasional dan internasional.
"Sekitar 35 persen atau 851,97 ha dari kawasan industri baru tersebut berada di Kabupaten Karawang," kata Putu, Kamis 5 Oktober 2017.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin Imam Haryono menjelaskan Pemkab Karawang tengah berkolaborasi dengan investor global mengembangkan Karawang New Industry City di Karawang Barat.
Kota industri terintegrasi itu nantinya memiliki lima cluster, yakni automotive industry park, construction materials industry park, consumer electronics, logistic service, dan cluster khusus untuk SME and innovation.
medcom.id, Jakarta: Anggota DPD Ayi Hambali keberatan dengan rencana pemerintah menjadikan Karawang Barat sebagai sentra industri berstandar nasional dan internasional. Ia mengingatkan Karawang sejak lama diproyeksikan sebagai lumbung pangan nasional, bukan industri.
Ayi mengungkapkan, niat menjadikan daerah Karawang sebagai lumbung pangan nasional terlihat melalui berbagai pembangunan infrastruktur. Misal, pembangunan Bendungan Jati Luhur, jaringan irigasi sekunder Tarum timur dan barat.
"Bahkan saluran tersier sudah dibuat, Karawang hususnya dan pantai utara sampai Indramayu disiapkan untuk lumbung pangan nasional," kata Ayi kepada
Metrotvnews.com, Jumat 6 Oktober 2017.
Berkat pembangunan itu, kata Ayi, Indonesia bahkan berhasil mencapai swasembada beras periode 1985-1989.
Dia tak ingin wacana pembangunan sentra industri di Karawang justru mengganggu sektor pangan di sana. Selain karena potensi di sektor pangan masih menjanjikan, dia tak ingin infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah sebelumnya sia-sia.
Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan mengatakan Kemenperin menyiapkan 2.381,97 hektare (ha) di wilayah utara Jawa Barat menjadi 10 kawasan industri baru bertaraf nasional dan internasional.
"Sekitar 35 persen atau 851,97 ha dari kawasan industri baru tersebut berada di Kabupaten Karawang," kata Putu, Kamis 5 Oktober 2017.
Dirjen Pengembangan Perwilayahan Industri Kemenperin Imam Haryono menjelaskan Pemkab Karawang tengah berkolaborasi dengan investor global mengembangkan Karawang New Industry City di Karawang Barat.
Kota industri terintegrasi itu nantinya memiliki lima cluster, yakni automotive industry park, construction materials industry park, consumer electronics, logistic service, dan cluster khusus untuk SME and innovation.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
