medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan belum bisa bicara banyak soal penggantian Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai wakil ketua MPR. OSO harus mundur setelah dilantik menjadi Ketua DPD.
"Soal pengganti Pak OSO, itu terserah DPD, karena DPD yang menentukan. Bukan kewenangan kita," kata Zulkifli di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2017.
Zulkifli memastikan MPR menghormati setiap keputusan DPD. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan tidak akan merecoki apa yang terjadi di DPD.
Bekas Menteri Kehutanan itu juga enggan mencampuri rumah tangga DPD. Ia hanya mengaku yakin OSO mampu mengembalikan kondusivitas DPD.
"Saya percaya pak OSO mampu menyelesaikan apa yang terjadi di DPD," tegas dia.
Perwakilan Mahkamah Agung (MA) melantik OSO sebagai Ketua DPD RI periode 2017-2019 pada Selasa 4 April. Pelantikan OSO yang juga Ketua Umum Partai Hanura itu disambut pro dan kontra.
OSO mafhum pelantikannya tidak mulus. OSO yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu siap melepas jabatannya jika memang diperlukan.
"Kalau sekarang saya menerima ini atas keinginan senator-senator. Kalau besok enggak jadi (batal), rapat pleno paripurna begini lagi, saya akan mundur. Kenapa mesti pusing sih," tegas OSO.
medcom.id, Jakarta: Ketua MPR Zulkifli Hasan belum bisa bicara banyak soal penggantian Oesman Sapta Odang (OSO) sebagai wakil ketua MPR. OSO harus mundur setelah dilantik menjadi Ketua DPD.
"Soal pengganti Pak OSO, itu terserah DPD, karena DPD yang menentukan. Bukan kewenangan kita," kata Zulkifli di Hotel Borobudur, Jakarta Pusat, Rabu 5 April 2017.
Zulkifli memastikan MPR menghormati setiap keputusan DPD. Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) itu menegaskan tidak akan merecoki apa yang terjadi di DPD.
Bekas Menteri Kehutanan itu juga enggan mencampuri rumah tangga DPD. Ia hanya mengaku yakin OSO mampu mengembalikan kondusivitas DPD.
"Saya percaya pak OSO mampu menyelesaikan apa yang terjadi di DPD," tegas dia.
Perwakilan Mahkamah Agung (MA) melantik OSO sebagai Ketua DPD RI periode 2017-2019 pada Selasa 4 April. Pelantikan OSO yang juga Ketua Umum Partai Hanura itu disambut pro dan kontra.
OSO mafhum pelantikannya tidak mulus. OSO yang juga menjabat sebagai Wakil Ketua MPR itu siap melepas jabatannya jika memang diperlukan.
"Kalau sekarang saya menerima ini atas keinginan senator-senator. Kalau besok enggak jadi (batal), rapat pleno paripurna begini lagi, saya akan mundur. Kenapa mesti pusing sih," tegas OSO.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)
