Kampar: Sekitar 2 ribu santri dan masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengikuti apel kebangsaan di Lapangan Kartika Yonif 132 Bima Sakti Salo, Bangkinang, Kampar. Para santri itu berasal dari delapan pondok pesantren di Kampar.
Apel kebangsaan ini satu paket dengan pagelaran seni budaya daerah. Beragam seni budaya, seperti pantun, tari, lagu daerah disuguhkan dalam kesempatan tersebut.
Kehadiran ustad Abdul Somad, dai asal Riau, juga menarik perhatian. Ustad Somad dalam tausiyahnya antara lain menceritakan tentang peran santri ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono mengapresiasi apel kebangsaan ini karena diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Menurutnya sosialisasi Empat Pilar yang sekaligus apel kebangsaan ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita pahami.
"Para pemuda adalah pewaris bangsa, generasi muda juga penerus bangsa," kata Ma'ruf, Rabu 15 November 2017.
Ma'ruf meminta para pemuda agar apa yang diwariskan oleh pendiri bangsa, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, dijaga dan dirawat. Tanggung jawab bangsa ini ada di tangan para pemuda.
"Maka, para pemuda sebagai agen perubahan harus punya daya tahan dan daya saing,” ujar Ma’ruf.
Sebelum menutup sambutannya, Ma'ruf membacakan puisi berjudul Masihkah Indonesia Kita. Ma'ruf mengakhiri sambutan dengan pesan, "Wajah kalian harus wajah yang tersenyum, wajah yang suka menyapa, wajah yang sopan dan santun, itulah wajah Indonesia.”
Kampar: Sekitar 2 ribu santri dan masyarakat Kabupaten Kampar, Provinsi Riau, mengikuti apel kebangsaan di Lapangan Kartika Yonif 132 Bima Sakti Salo, Bangkinang, Kampar. Para santri itu berasal dari delapan pondok pesantren di Kampar.
Apel kebangsaan ini satu paket dengan pagelaran seni budaya daerah. Beragam seni budaya, seperti pantun, tari, lagu daerah disuguhkan dalam kesempatan tersebut.
Kehadiran ustad Abdul Somad, dai asal Riau, juga menarik perhatian. Ustad Somad dalam tausiyahnya antara lain menceritakan tentang peran santri ketika mempertahankan kemerdekaan Indonesia dari para penjajah.
Sekretaris Jenderal (Sekjen) MPR Ma'ruf Cahyono mengapresiasi apel kebangsaan ini karena diselenggarakan bertepatan dengan Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan. Menurutnya sosialisasi Empat Pilar yang sekaligus apel kebangsaan ini adalah sesuatu yang sangat penting untuk kita pahami.
"Para pemuda adalah pewaris bangsa, generasi muda juga penerus bangsa," kata Ma'ruf, Rabu 15 November 2017.
Ma'ruf meminta para pemuda agar apa yang diwariskan oleh pendiri bangsa, yaitu Pancasila, UUD NRI Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika, dijaga dan dirawat. Tanggung jawab bangsa ini ada di tangan para pemuda.
"Maka, para pemuda sebagai agen perubahan harus punya daya tahan dan daya saing,” ujar Ma’ruf.
Sebelum menutup sambutannya, Ma'ruf membacakan puisi berjudul Masihkah Indonesia Kita. Ma'ruf mengakhiri sambutan dengan pesan, "Wajah kalian harus wajah yang tersenyum, wajah yang suka menyapa, wajah yang sopan dan santun, itulah wajah Indonesia.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
