Jakarta: Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali menyampaikan bahwa delegasi House Democratic Partnership (HDP) Amerika Serikat (AS) mengapresiasi kesuksesan Indonesia menggelar Pemilu Serentak 2019.
Amerika salut atas keberhasilan Indonesia menggelar "pemilu terumit."
"Mereka ucapkan selamat kepada kita yang sudah melaksanakan pemilu legislatif dan presiden yang sangat rumit," kata Zainudin Amali ditemui usai mengantar delegasi HDP AS menuju Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.
Tidak hanya itu, HDP AS kagum dengan tingkat partisipasi pemilih di Indonesia. Pada Pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih mencapai 81 persen.
"Tingkat partisipasi (Indonesia) di atas mereka. Mereka sampaikan pernah paling tinggi 60 persen. Itu pun sudah bagus," ucapnya.
Dijelaskan Zainudin, alasan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di AS karena warga mendaftar sendiri untuk menjadi pemilih. Berbeda dengan di Indonesia, penyelenggara pemilu memfasilitasi warga mendapatkan hak konstitusinya.
"Mereka tidak seperti itu. Kalau mau memilih, harus mendaftar. Itu yang membuat mereka salut dengan kita," katanya.
Selain membahas sistem pemilu di Indonesia, HDP AS juga mempelajari tugas pokok Komisi II DPR RI, serta hal teknis untuk menunjang tugasnya.
"Banyak hal teknis yang ditanyakan, khususnya Komisi II. Bagaimana harus melakukan pengawasan budgeting dengan mitra, seputar badan keahlian, tenaga ahli, dan sebagainya," tuturnya.
Jakarta: Ketua Komisi II DPR RI Zainudin Amali menyampaikan bahwa delegasi House Democratic Partnership (HDP) Amerika Serikat (AS) mengapresiasi kesuksesan Indonesia menggelar Pemilu Serentak 2019.
Amerika salut atas keberhasilan Indonesia menggelar "pemilu terumit."
"Mereka ucapkan selamat kepada kita yang sudah melaksanakan pemilu legislatif dan presiden yang sangat rumit," kata Zainudin Amali ditemui usai mengantar delegasi HDP AS menuju Gedung Nusantara II, Kompleks Parlemen, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Kamis, 1 Agustus 2019.
Tidak hanya itu, HDP AS kagum dengan tingkat partisipasi pemilih di Indonesia. Pada Pemilu 2019, tingkat partisipasi pemilih mencapai 81 persen.
"Tingkat partisipasi (Indonesia) di atas mereka. Mereka sampaikan pernah paling tinggi 60 persen. Itu pun sudah bagus," ucapnya.
Dijelaskan Zainudin, alasan rendahnya tingkat partisipasi pemilih di AS karena warga mendaftar sendiri untuk menjadi pemilih. Berbeda dengan di Indonesia, penyelenggara pemilu memfasilitasi warga mendapatkan hak konstitusinya.
"Mereka tidak seperti itu. Kalau mau memilih, harus mendaftar. Itu yang membuat mereka salut dengan kita," katanya.
Selain membahas sistem pemilu di Indonesia, HDP AS juga mempelajari tugas pokok Komisi II DPR RI, serta hal teknis untuk menunjang tugasnya.
"Banyak hal teknis yang ditanyakan, khususnya Komisi II. Bagaimana harus melakukan pengawasan
budgeting dengan mitra, seputar badan keahlian, tenaga ahli, dan sebagainya," tuturnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ROS)
