Jakarta: Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (NU) mulai mengambil peran di tingkat internasional. Hal ini sesuai prinsip ukhuwah islamiah, ukhuwah insaniah, dan ukhuwah wathaniah.
"Banyak yang mengharapkan peran NU di tingkat global," kata Ma’ruf Amin dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU dari kediaman wapres di Jakarta, Sabtu, 25 September 2021.
Peran NU di tingkat nasional, lanjut Wapres, telah mendapat pengakuan dari banyak pihak. NU berkontribusi dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian.
Baca: Wapres: Jumlah Pengusaha Indonesia Masih Rendah
Saat ini, konflik terjadi di sejumlah negara. Ma’ruf Amin meminta warga Nahdliyin mulai terlibat dengan menggunakan pendekatan moralitas keagamaan dan kemanusiaan.
"Prinsip-prinsip NU itu yang diperlukan ketika dunia kita masih banyak terjadi konflik di mana-mana dan belum bisa teratasi, baik melalui jalur diplomasi politik apalagi jalur militer," ujar Mustasyar Pengurus Besar NU (PBNU) itu.
Munas dan konbes melibatkan 250 pengurus NU yang membahas persoalan negeri di bidang kesehatan, politik, hukum, keamanan (polhukam), pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat. Forum tertinggi kedua setelah muktamar NU tersebut akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.
Jakarta: Wakil Presiden (
Wapres)
Ma’ruf Amin meminta Nahdlatul Ulama (
NU) mulai mengambil peran di tingkat internasional. Hal ini sesuai prinsip ukhuwah islamiah, ukhuwah insaniah, dan ukhuwah wathaniah.
"Banyak yang mengharapkan peran NU di tingkat global," kata Ma’ruf Amin dalam Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama dan Konferensi Besar (Konbes) NU dari kediaman wapres di Jakarta, Sabtu, 25 September 2021.
Peran NU di tingkat nasional, lanjut Wapres, telah mendapat pengakuan dari banyak pihak. NU berkontribusi dalam menciptakan kerukunan dan perdamaian.
Baca:
Wapres: Jumlah Pengusaha Indonesia Masih Rendah
Saat ini, konflik terjadi di sejumlah negara. Ma’ruf Amin meminta warga Nahdliyin mulai terlibat dengan menggunakan pendekatan moralitas keagamaan dan kemanusiaan.
"Prinsip-prinsip NU itu yang diperlukan ketika dunia kita masih banyak terjadi konflik di mana-mana dan belum bisa teratasi, baik melalui jalur diplomasi politik apalagi jalur militer," ujar Mustasyar Pengurus Besar NU (PBNU) itu.
Munas dan konbes melibatkan 250 pengurus NU yang membahas persoalan negeri di bidang kesehatan, politik, hukum, keamanan (polhukam), pendidikan, hingga kesejahteraan rakyat. Forum tertinggi kedua setelah muktamar NU tersebut akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
