Jakarta: Partai Gerindra solid menyatakan mendukung Prabowo maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pakar politik Djayadi Hanan menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kandidat kuat calon wakil presiden (cawapres) yang bakal dipilih Prabowo.
Djayadi menyebut ada beberapa faktor yang melatarbelakangi prediksinya itu. Pertama, faktor komplementaritas dari segi ideologi.
Muhaimin atau Cak Imin lebih unggul dibanding Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto. Sebab, ideologi PKB berbeda dengan Gerindra.
Gerindra menganut ideologi nasionalis, begitu juga Golkar. Sementara itu, PKB menganut ideologi religius.
“Biasanya kan pakemnya itu digabungkan keduanya, nasionalis dan religius. Di situ yang lebih cocok (pasangan) Prabowo - Cak Imin,” kata Djayadi dalam tayangan Primetime News di Metro TV, Kamis, 11 Mei 2023.
Kedua, faktor komplementaritas dari segi wilayah. Dukungan publik terhadap partai Golkar lebih kuat di luar pulau Jawa. Sementara itu, Gerindra membutuhkan dukungan publik di pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dari sisi ini PKB lebih unggul,” ucap Djayadi.
Ketiga, faktor pembentukan koalisi. Cak Imin dan Prabowo telah lebih dahulu bergabung dalam koalisi. Cak Imin dan Airlangga memiliki kedudukan setara dari segi elektabilitas.
“Data terakhir di (Lembaga Survei Indonesia) LSI menunjukkan, (pasangan) Prabowo-Muhaimin dan Prabowo-Airlangga cukup kompetitif ketika bersaing dengan Anies ataupun Ganjar,” ujar dia.
Golkar dan PKB membentuk koalisi baru untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Kandidat Cawapres yang bakal dipilih Prabowo diprediksi kuat berasal dari antara kedua partai tersebut. (Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id
Jakarta: Partai Gerindra solid menyatakan mendukung Prabowo maju pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pakar politik Djayadi Hanan menilai Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar kandidat kuat calon wakil presiden (cawapres) yang bakal dipilih Prabowo.
Djayadi menyebut ada beberapa faktor yang melatarbelakangi prediksinya itu. Pertama, faktor komplementaritas dari segi ideologi.
Muhaimin atau Cak Imin lebih unggul dibanding Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto. Sebab, ideologi PKB berbeda dengan Gerindra.
Gerindra menganut ideologi nasionalis, begitu juga Golkar. Sementara itu, PKB menganut ideologi religius.
“Biasanya kan pakemnya itu digabungkan keduanya, nasionalis dan religius. Di situ yang lebih cocok (pasangan) Prabowo - Cak Imin,” kata Djayadi dalam tayangan
Primetime News di
Metro TV, Kamis, 11 Mei 2023.
Kedua, faktor komplementaritas dari segi wilayah. Dukungan publik terhadap partai Golkar lebih kuat di luar pulau Jawa. Sementara itu, Gerindra membutuhkan dukungan publik di pulau Jawa, terutama di Jawa Tengah dan Jawa Timur.
“Dari sisi ini PKB lebih unggul,” ucap Djayadi.
Ketiga, faktor pembentukan koalisi. Cak Imin dan Prabowo telah lebih dahulu bergabung dalam koalisi. Cak Imin dan Airlangga memiliki kedudukan setara dari segi elektabilitas.
“Data terakhir di (Lembaga Survei Indonesia) LSI menunjukkan, (pasangan) Prabowo-Muhaimin dan Prabowo-Airlangga cukup kompetitif ketika bersaing dengan Anies ataupun Ganjar,” ujar dia.
Golkar dan PKB membentuk koalisi baru untuk mendukung Prabowo dalam Pilpres 2024. Kandidat Cawapres yang bakal dipilih Prabowo diprediksi kuat berasal dari antara kedua partai tersebut.
(Vania Augustine Dilia)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(SUR)
