Jakarta: Yasonna Laoly mengaku sudah berniat mundur dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) sebelum dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Agustus 2024. Yasonna berencana mundur pada 20 September 2024 atau sebulan sebelum masa jabatannya berakhir.
"Target saya sekitar tanggal 20-an September. Jadi 1 bulan sejak sekarang itu sudah mengajukan surat pengunduran diri. So, sudah sangat siap lahir batin," kata Yasonna di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Senin 19 Agustus 2024.
Baca juga: Yasonna Kena Reshuffle, Pengamat: Peringatan Biar PDIP Tidak 'Rewel'
Ia menjelaskan alasan dirinya memilih mundur pada pertengahan September adalah untuk menyiapkan berbagai dokumen dan administrasi yang dibutuhkan sebagai anggota DPR. Pelantikan anggota DPR RI dijadwalkan pada 1 Oktober 2024.
"Seharusnya saya pertengahan September sudah harus mengundurkan diri, saya sudah aman mengajukan pengunduran diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat, dokumen, yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR," ujar Yasonna.
Lebih lanjut, Yasonna mengatakan bahwa dirinya bahkan sudah mulai mengemasi barang-barangnya dari rumah dinas menteri.
"Saya katakan lebih dari siap. Bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staf saya, 'Do ready, siap, siap'. Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas," ungkap Yasonna.
Di sisi lain berkembang spekulasi pemecatan Yasonna berkaitan dengan ketegangan antara Presiden Jokowi dan PDIP. Yasonna menegaskan niatnya untuk mundur sudah ada sejak lama dan tidak dipengaruhi oleh dinamika politik.
Presiden Jokowi menunjuk Supratman Andi Agtas sebagai pengganti Yasonna untuk memimpin Kementerian Hukum dan HAM. Supratman merupakan Politukus Partai Gerindra dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR RI.
Jakarta: Yasonna Laoly mengaku sudah berniat mundur dari jabatannya sebagai Menteri Hukum dan HAM (Menkumham) sebelum dicopot Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin, 19 Agustus 2024. Yasonna berencana mundur pada 20 September 2024 atau sebulan sebelum masa jabatannya berakhir.
"Target saya sekitar tanggal 20-an September. Jadi 1 bulan sejak sekarang itu sudah mengajukan surat pengunduran diri. So, sudah sangat siap lahir batin," kata Yasonna di Kantor Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Senin 19 Agustus 2024.
Baca juga:
Yasonna Kena Reshuffle, Pengamat: Peringatan Biar PDIP Tidak 'Rewel'
Ia menjelaskan alasan dirinya memilih mundur pada pertengahan September adalah untuk menyiapkan berbagai dokumen dan administrasi yang dibutuhkan sebagai anggota DPR. Pelantikan anggota DPR RI dijadwalkan pada 1 Oktober 2024.
"Seharusnya saya pertengahan September sudah harus mengundurkan diri, saya sudah aman mengajukan pengunduran diri karena saya harus menyiapkan diri untuk segala surat-surat, dokumen, yang diperlukan untuk menjadi anggota DPR," ujar Yasonna.
Lebih lanjut, Yasonna mengatakan bahwa dirinya bahkan sudah mulai mengemasi barang-barangnya dari rumah dinas menteri.
"Saya katakan lebih dari siap. Bahkan saya sudah menyampaikan ke ajudan, ke beberapa staf saya, 'Do ready, siap, siap'. Barang-barang saya sudah sedikit kemas-kemas," ungkap Yasonna.
Di sisi lain berkembang spekulasi pemecatan Yasonna berkaitan dengan ketegangan antara Presiden Jokowi dan PDIP. Yasonna menegaskan niatnya untuk mundur sudah ada sejak lama dan tidak dipengaruhi oleh
dinamika politik.
Presiden Jokowi menunjuk Supratman Andi Agtas sebagai pengganti Yasonna untuk memimpin Kementerian Hukum dan HAM. Supratman merupakan Politukus Partai Gerindra dan sebelumnya menjabat sebagai Ketua Badan Legislasi DPR RI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)
