medcom.id, Jakarta: Gerakan Pembaharuan Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar menemui Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung. Kader partai Golkar yang berjumlah enam orang tersebut mengaku sudah pesimis dengan kondisi partai dan tidak punya tempat mengadu lagi atas perilaku DPP.
Hal itu diakui langsung oleh Zainuddin Amali dalam pertemuan yang dihadiri lima rekan inisiator lainnya dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar.
"Kami merasa pesimis. Kemana lagi kita mengadu, kalau tidak ke Dewan Pertimbangan," kata Zainuddin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2014).
Menurut salah satu Calon Ketua Umum Golkar ini, DPP Partai Golkar yang diketuai Aburizal Bakrie (Ical) dinilai akan mempercepat pelaksanaan Munas pada akhir November 2014 ini. Percepatan itu diduga sebagai langkah memuluskan langkah Ical untuk maju kembali sebagai Ketua Umum Golkar untuk periode selanjutnya.
Dia menyadari siapapun kader termasuk incumbent berhak untuk memilih dan dipilih. Namun, ia meminta pelaksanaan Munas harus sesuai dengan Rekomendasi Munas Pekanbaru yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Kalaupun tetap dipaksakan, yang akan lahir setelah Munas adalah kepengurusan tandingan.
"Kalau Munas dilakukan dengan tidak sesuai dengan AD/ART maka bukan tidak mungkin akan muncul kepengurusan (DPP) yang kembar," tukasnya.
Zainuddin menegaskan, pihaknya hanya berkewajiban menyampaikan keluhannya langsung kepada Akbar Tanjung dan tokoh Golkar. Ia mengaku pasrah apapun respon dan upaya Wantim dalam memberikan masukan kepada DPP.
"Saya kira mumpung itu belum terjadi, kita mencegah itu semua. Kita hanya mau DPP konsisten dengan rekomendasi Munas sebelumnya," ujar dia.
Adapun tim enam yang meminta pertemuan dengan Wantim tersebut, mereka adalah Agun Gunandjar, Hajriyanto Thohari, Ridwan Mukti, Erlangga Hartanto, Melchias Mekeng dan Zainuddin Amali. Selain mereka juga hadir Calon Ketum Golkar yaitu Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso. Akbar Tanjung dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar pun hadir mendengar keluhan dan masukan mereka.
medcom.id, Jakarta: Gerakan Pembaharuan Regenerasi Kepemimpinan Partai Golkar menemui Ketua Dewan Pertimbangan (wantim) Partai Golkar Akbar Tanjung. Kader partai Golkar yang berjumlah enam orang tersebut mengaku sudah pesimis dengan kondisi partai dan tidak punya tempat mengadu lagi atas perilaku DPP.
Hal itu diakui langsung oleh Zainuddin Amali dalam pertemuan yang dihadiri lima rekan inisiator lainnya dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar.
"Kami merasa pesimis. Kemana lagi kita mengadu, kalau tidak ke Dewan Pertimbangan," kata Zainuddin di Kantor DPP Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu (12/11/2014).
Menurut salah satu Calon Ketua Umum Golkar ini, DPP Partai Golkar yang diketuai Aburizal Bakrie (Ical) dinilai akan mempercepat pelaksanaan Munas pada akhir November 2014 ini. Percepatan itu diduga sebagai langkah memuluskan langkah Ical untuk maju kembali sebagai Ketua Umum Golkar untuk periode selanjutnya.
Dia menyadari siapapun kader termasuk incumbent berhak untuk memilih dan dipilih. Namun, ia meminta pelaksanaan Munas harus sesuai dengan Rekomendasi Munas Pekanbaru yang diselenggarakan beberapa waktu lalu. Kalaupun tetap dipaksakan, yang akan lahir setelah Munas adalah kepengurusan tandingan.
"Kalau Munas dilakukan dengan tidak sesuai dengan AD/ART maka bukan tidak mungkin akan muncul kepengurusan (DPP) yang kembar," tukasnya.
Zainuddin menegaskan, pihaknya hanya berkewajiban menyampaikan keluhannya langsung kepada Akbar Tanjung dan tokoh Golkar. Ia mengaku pasrah apapun respon dan upaya Wantim dalam memberikan masukan kepada DPP.
"Saya kira mumpung itu belum terjadi, kita mencegah itu semua. Kita hanya mau DPP konsisten dengan rekomendasi Munas sebelumnya," ujar dia.
Adapun tim enam yang meminta pertemuan dengan Wantim tersebut, mereka adalah Agun Gunandjar, Hajriyanto Thohari, Ridwan Mukti, Erlangga Hartanto, Melchias Mekeng dan Zainuddin Amali. Selain mereka juga hadir Calon Ketum Golkar yaitu Agung Laksono dan Priyo Budi Santoso. Akbar Tanjung dan sejumlah fungsionaris Partai Golkar pun hadir mendengar keluhan dan masukan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SUR)
