Menkominfo Beberkan Kunci Sukses Presidensi G20 Indonesia

Jakarta: Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate membeberkan kunci sukses Presidensi G20 Indonesia. Kiat tersebut ialah mengedepankan prinsip inklusivitas dan kerja sama.  Menurut dia, hal tersebut tercermin dalam lima strategi prioritas yang diusung Indonesia. Rincian strategi itu ialah meningkatkan produktivitas, membangun ekonomi dunia yang tangguh dan stabil, dan mendorong pertumbuhan yang inklusif dan berkelanjutan. Kemudian, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi kemitraan antarpemangku kepentingan dan memperkuat kepemimpinan kolektif global. Baca: Menlu Retno Jelaskan Makna Logo Presidensi G20 Indonesia “Masing-masing jalur pertemuan, baik jalur sherpa maupun jalur finance memiliki agenda dan isu prioritas masing-masing yang merupakan turunan dari tema besar Presidensi G20 Indonesia yaitu Recover Together, Recover Stronger. Momentum ini akan dimanfaatkan sebagai aksi nyata Indonesia dalam menampilkan kepemimpinan global,” ujar Johnny seperti dikutip dari Media Indonesia, Rabu, 15 September 2021. Menurut dia, Presidensi G20 Indonesia 2022 dapat menjadi sarana memajukan kerja sama dan kolaborasi mempercepat pemulihan ekonomi dan ketahanan global. Penetapan Indonesia sebagai tuan rumah Presidensi G20, lanjut Johnny, merupakan kali pertama sejak G20 dibentuk pada 1999. Guna mempersiapkan agenda tahunan itu, Presiden Joko Widodo telah menerbitkan Keputusan Presiden RI 12/2021 tentang Panitia Nasional Penyelenggara Presidensi G20 Indonesia. Dalam Keppres tersebut, Presiden menunjuk Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sebagai Ketua I bidang Sherpa Track, Menteri Luar Negeri sebagai Ketua II bidang Sherpa Track. Kemudian, Presiden menunjuk Menteri Keuangan sebagai Ketua I bidang Finance Track, Gubernur BI sebagai Ketua II bidang Finance Track, Menko Polhukam sebagai Ketua bidang Penyelenggaraan Acara, dan Menkominfo sebagai Ketua bidang Komunikasi dan Media. Johnny mengatakan sebagai Ketua bidang Komunikasi dan Media, pihaknya akan menyiapkan berbagai kebutuhan informasi untuk media dan publik serta mendukung penyediaan infrastruktur yang dibutuhkan. Sebab, kegiatan 150 pertemuan akan dilakukan secara hybrid, di mana sebagian peserta bertemu secara virtual, dan sebagian lainnya melakukan pertemuan tatap muka. “Sebagai Ketua Bidang Komunikasi dan Media, kami mempersiapkan dukungan komunikasi media dan teknologi, termasuk diantaranya mengoordinasikan kegiatan bidang komunikasi dan media, serta mengelola dan melaksanakan pelayanan informasi media dan jurnalis,” kata Johnny.