Jakarta: Lembaga survei Indonesia Polling Stastions (IPS) merilis hasil survei nasional terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Elektabilitas Partai Gerindra meningkat 4 persen menjadi 16,5 persen.
Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto mengatakan peningkatan tersebut signifikan ketimbang Pemilu 2019. Gerindra berada di bawah PDI yang memiliki elektabilitas 20,9 persen.
Baca: Gerindra Yakin Sandi Tak Bakal Mengkhianati Prabowo
Di sisi lain, Alfin menjelaskan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di bursa capres 2024. "Publik kelihatannya semakin mantap menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut," kata Alfin saat membeberkan hasil survei.
Survei membeberkan 27,4 persen dari 1.220 responden memilih Prabowo sebagai capres. Disusul nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan 18,9 persen, kemudian Gubernur Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 15,9 persen.
"Mengingat tren elektabilitas Prabowo yang stabil di puncak survei dalam 1,5 tahun terakhir mengindikasikan peluang Prabowo untuk memimpin Indonesia menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti cukup terbuka lebar," kata Alfin.
Menurut Alfin, ada keterkaitan elektabilitas Prabowo dengan Partai Gerindra. Utamanya loyalitas partai mendukung Prabowo di Pilpres.
"Jika tren positif tersebut bisa dipelihara, bukan tak mungkin Partai Gerindra akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024," ujar Aflin.
Survei IPS dilakukan pada 8-18 Maret 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Para peserta jajak pendapat berasal dari 34 provinsi. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen.
Jakarta: Lembaga survei Indonesia Polling Stastions (IPS) merilis hasil survei nasional terkait Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Elektabilitas
Partai Gerindra meningkat 4 persen menjadi 16,5 persen.
Peneliti Senior IPS Alfin Sugianto mengatakan peningkatan tersebut signifikan ketimbang Pemilu 2019. Gerindra berada di bawah PDI yang memiliki elektabilitas 20,9 persen.
Baca:
Gerindra Yakin Sandi Tak Bakal Mengkhianati Prabowo
Di sisi lain, Alfin menjelaskan elektabilitas Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di bursa capres 2024. "Publik kelihatannya semakin mantap menjatuhkan pilihannya kepada Ketua Umum Partai Gerindra tersebut," kata Alfin saat membeberkan hasil
survei.
Survei membeberkan 27,4 persen dari 1.220 responden memilih Prabowo sebagai capres. Disusul nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo di urutan kedua dengan 18,9 persen, kemudian Gubernur Jakarta Anies Baswedan dengan elektabilitas 15,9 persen.
"Mengingat tren elektabilitas Prabowo yang stabil di puncak survei dalam 1,5 tahun terakhir mengindikasikan peluang
Prabowo untuk memimpin Indonesia menggantikan Presiden Jokowi pada 2024 nanti cukup terbuka lebar," kata Alfin.
Menurut Alfin, ada keterkaitan elektabilitas Prabowo dengan Partai Gerindra. Utamanya loyalitas partai mendukung Prabowo di Pilpres.
"Jika tren positif tersebut bisa dipelihara, bukan tak mungkin Partai Gerindra akan bersaing ketat dengan PDI Perjuangan dalam memperebutkan posisi puncak pada Pemilu 2024," ujar Aflin.
Survei IPS dilakukan pada 8-18 Maret 2022 dengan melibatkan 1.220 responden. Para peserta jajak pendapat berasal dari 34 provinsi. Margin of error survei kurang lebih 2,8 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
