medcom.id, Jakarta: Dewan Perwakilan Daerah dua pekan belakangan diterpa polemik yang membuat kisruh. Salah satunya perkara tata tertib (tatib) yang digugat ke Mahkamah Agung dan berbuntut pada dualisme kepemimpinan.
Tatib yang seyogyanya menjadi aturan main internal yang disepakati seluruh anggota, ternyata sampai dibawa-bawa keluar. Senator dari Jawa Tengah, Akhmad Muqowam, mengungkap "pertengkaran" dua kubu sudah keluar jalur.
"Ada pimpinan saya yang datang ke Kemenkumham, minta tatib itu dicabut. Lucu enggak tuh?" ujar Muqowam dalam diskusi dengan tema "DPD, Kok Gitu?" di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu 8 April 2017.
Muqowam enggan menyebut siapa pimpinan yang dimaksudnya. Namun, dia menegaskan tak elok bila perkara dapur DPD dibawa-bawa ke luar lembaga, apalagi lembaga yang tak berwenang.
Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2017 menjadi pangkal persoalan antara anggota DPD. Tatib itu mengatur masa jabatan Pimpinan DPD menjadi 2,5 tahun. Perkara masa jabatan ini pula yang akhirnya membuat DPD menjadi ribut.
Salah satu senator yang mendukung terpilihnya Oesman Sapta Odang menjadi ketua DPD, merasa ada rekan-rekannya yang tak ikhlas dengan mekanisme yang telah berjalan.
"Dewasalah teman-teman yang mau berkuasa itu. Malu saya," kata dia.
medcom.id, Jakarta: Dewan Perwakilan Daerah dua pekan belakangan diterpa polemik yang membuat kisruh. Salah satunya perkara tata tertib (tatib) yang digugat ke Mahkamah Agung dan berbuntut pada dualisme kepemimpinan.
Tatib yang seyogyanya menjadi aturan main internal yang disepakati seluruh anggota, ternyata sampai dibawa-bawa keluar. Senator dari Jawa Tengah, Akhmad Muqowam, mengungkap "pertengkaran" dua kubu sudah keluar jalur.
"Ada pimpinan saya yang datang ke Kemenkumham, minta tatib itu dicabut. Lucu enggak tuh?" ujar Muqowam dalam diskusi dengan tema "DPD, Kok Gitu?" di kawasan Cikini, Jakarta, Sabtu 8 April 2017.
Muqowam enggan menyebut siapa pimpinan yang dimaksudnya. Namun, dia menegaskan tak elok bila perkara dapur DPD dibawa-bawa ke luar lembaga, apalagi lembaga yang tak berwenang.
Tata Tertib DPD Nomor 1 Tahun 2017 menjadi pangkal persoalan antara anggota DPD. Tatib itu mengatur masa jabatan Pimpinan DPD menjadi 2,5 tahun. Perkara masa jabatan ini pula yang akhirnya membuat DPD menjadi ribut.
Salah satu senator yang mendukung terpilihnya Oesman Sapta Odang menjadi ketua DPD, merasa ada rekan-rekannya yang tak ikhlas dengan mekanisme yang telah berjalan.
"Dewasalah teman-teman yang mau berkuasa itu. Malu saya," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(UWA)
