Jakarta: Kepala Polri (Kapolri) Jenderal Idham Azis bakal pensiun pada Februari 2021. Indonesian Police Watch (IPW) memprediksi dua nama kandidat kuat Kapolri selanjutnya.
"Saat ini kalangan istana sedang mempertimbangkan dua nama bakal calon Kapolri sebagai calon kuat pengganti Idham Azis," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Desember 2020.
Namun, Neta tidak memerinci dua nama itu. Dia memperkirakan satu dari dua nama tersebut segera dikirim ke Komisi III DPR untuk uji kepatutan.
"Diperkirakan (dikirim) pertengahan Januari 2021," kata dia.
Baca: Masyarakat Ingin Kapolri Selanjutnya Berintegritas
Di sisi lain, Neta meminta proses pergantian Kapolri tetap melalui prosedur yang baku. Yakni melalui Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri.
"Tidak seperti saat Idham Azis menjadi Kapolri, yang tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," sebut dia.
Selain itu, dia meminta Istana Negara mempertimbangkan beberapa aspek menentukan pengganti Idham. Yaitu loyalitas dan kedekatan dengan Presiden Jokowi, kemampuan mengonsolidasikan internal dan eksternal kepolisian, serta kerentanan masalah yang dimiliki calon Kapolri tersebut.
"Terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan," ujar dia.
Menurut Neta, ketiga kriteria ini harus menjadi perhatian serius pihak Istana. Sebab, tantangan yang dihadapi Polri ke depan tidak lagi sekadar menangani kriminalitas. Seperti membantu penanganan covid-19, ancaman kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme, dan lainnya.
"Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi," kata dia.
Jakarta: Kepala Polri (
Kapolri) Jenderal Idham Azis bakal pensiun pada Februari 2021. Indonesian Police Watch (IPW) memprediksi dua nama kandidat kuat Kapolri selanjutnya.
"Saat ini kalangan istana sedang mempertimbangkan dua nama bakal
calon Kapolri sebagai calon kuat pengganti Idham Azis," kata Ketua Presidium IPW Neta S. Pane dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Desember 2020.
Namun, Neta tidak memerinci dua nama itu. Dia memperkirakan satu dari dua nama tersebut segera dikirim ke Komisi III DPR untuk uji kepatutan.
"Diperkirakan (dikirim) pertengahan Januari 2021," kata dia.
Baca: Masyarakat Ingin Kapolri Selanjutnya Berintegritas
Di sisi lain, Neta meminta proses pergantian Kapolri tetap melalui prosedur yang baku. Yakni melalui Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) dan Dewan Kebijakan Tinggi (Wanjakti) Polri.
"Tidak seperti saat Idham Azis menjadi Kapolri, yang tidak melalui proses Wanjakti. Nama Idham Azis diperoleh Presiden hanya melalui usulan Kompolnas," sebut dia.
Selain itu, dia meminta Istana Negara mempertimbangkan beberapa aspek menentukan pengganti Idham. Yaitu loyalitas dan kedekatan dengan Presiden Jokowi, kemampuan mengonsolidasikan internal dan eksternal kepolisian, serta kerentanan masalah yang dimiliki calon Kapolri tersebut.
"Terutama masalah yang bisa menjadi polemik di masyarakat di masa sekarang maupun ke depan," ujar dia.
Menurut Neta, ketiga kriteria ini harus menjadi perhatian serius pihak Istana. Sebab, tantangan yang dihadapi Polri ke depan tidak lagi sekadar menangani kriminalitas. Seperti membantu penanganan covid-19, ancaman kelompok radikal, intoleransi, terorisme, sparatisme, dan lainnya.
"Jika Kapolri baru tidak bisa mengkonsolidasikan Polri dengan kapabilitas dan jam terbang yang tinggi, tentu akan merepotkan Presiden Jokowi," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
