medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberikan hasil penelusuran terhadap calon menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rupanya, tak ada pimpinan KPK yang masuk dalam daftar jajaran kabinat yang diserahkan Tim Transisi Jokowi
"Tidak ada nama pimpinan KPK yang masuk di situ (daftar)," ujar Deputi Pencegahan sekaligus Juru Bicara KPK Johan Budi, di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/10/2014).
Ia menerangkan, pada Jumat (17/10/2014) lalu, anggota Tim Transisi Jokowi, Rini Soemarto dan Hasto Kristianto mendatangi KPK. Mereka menyerahkan 43 nama calon pembantu Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).
Meski tak tahu pasti, Johan menerangkan 43 nama itu berasal dari profesional dan partai politik. KPK kemudian mencari rekam jejak mereka dan menyerahkannya langsung kepada Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (19/20/2014) sore.
Masih di hari yang sama, Jokowi mendatangi KPK pada pukul 20.30 WIB. Ia datang seorang diri tanpa didampingi anggota Tim Transisi. Di kesempatan itu, KPK memberi beberpa catatan soal latar belakang para calon menteri.
Kepada Jokowi, Ketua KPK Abraham Samad, dan wakilnya, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, serta Zulkarnain menjelaskan beberpa catatan soal background 43 nama itu. Beberpa nama diberi tanda stabilo merah. "Saya tidak tahu (maksudnya)," ujar Johan.
Kendati demikian, Johan memastikan para pimpinannya di KPK tak masuk daftar nama calon menteri Jokowi-JK. Padahal, ketua KPK Abraham Samad sering disebut masuk sebagai Jaksa Agung.
"Tapi saya juga tidak tahu apa Pak Jokowi sudah menyampaikan seluruh nama calon menterinya apa belum. Kan bisa saja ada yang disimpan," tutup Johan.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) telah memberikan hasil penelusuran terhadap calon menteri kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Rupanya, tak ada pimpinan KPK yang masuk dalam daftar jajaran kabinat yang diserahkan Tim Transisi Jokowi
"Tidak ada nama pimpinan KPK yang masuk di situ (daftar)," ujar Deputi Pencegahan sekaligus Juru Bicara KPK Johan Budi, di kantornya, Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, Selasa (21/10/2014).
Ia menerangkan, pada Jumat (17/10/2014) lalu, anggota Tim Transisi Jokowi, Rini Soemarto dan Hasto Kristianto mendatangi KPK. Mereka menyerahkan 43 nama calon pembantu Jokowi dan Jusuf Kalla (JK).
Meski tak tahu pasti, Johan menerangkan 43 nama itu berasal dari profesional dan partai politik. KPK kemudian mencari rekam jejak mereka dan menyerahkannya langsung kepada Jokowi di rumah dinas Gubernur DKI Jakarta pada Minggu (19/20/2014) sore.
Masih di hari yang sama, Jokowi mendatangi KPK pada pukul 20.30 WIB. Ia datang seorang diri tanpa didampingi anggota Tim Transisi. Di kesempatan itu, KPK memberi beberpa catatan soal latar belakang para calon menteri.
Kepada Jokowi, Ketua KPK Abraham Samad, dan wakilnya, Bambang Widjojanto, Adnan Pandu Praja, serta Zulkarnain menjelaskan beberpa catatan soal background 43 nama itu. Beberpa nama diberi tanda stabilo merah. "Saya tidak tahu (maksudnya)," ujar Johan.
Kendati demikian, Johan memastikan para pimpinannya di KPK tak masuk daftar nama calon menteri Jokowi-JK. Padahal, ketua KPK Abraham Samad sering disebut masuk sebagai Jaksa Agung.
"Tapi saya juga tidak tahu apa Pak Jokowi sudah menyampaikan seluruh nama calon menterinya apa belum. Kan bisa saja ada yang disimpan," tutup Johan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADF)
