medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memuji kepiawaian presiden terpilih Joko Widodo dalam melobi. Pria yang biasa disapa Ical itu mengapresiasi inisiatif Jokowi membangun komunikasi dengan Koalisi Merah Putih di parlemen menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014.
"Pak Jokowi pandai memancing pembicaraan. Saya kira ke depan kalau elite politik bisa membuka peluang komunikasi seperti ini akan bagus ke depannya. Indonesia akan hebat, bagus dan luar biasa," kata Ical usai pertemuan tertutup dengan Jokowi selama 60 menit di Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta, Selasa (14/10/2014) sore.
Ical dan Jokowi sepakat untuk tetap berbeda. Ical tetap di Koalisi Merah Putih. Keduanya sepakat tidak saling menjatuhkan, melainkan menjadi sahabat yang saling memberi dukungan dan kritikan membangun bagi pemerintahan ke depan.
"Kita sepakat berpendapat perbedaan di alam demokrasi adalah sesuatu yang lumrah tapi tidak berarti bermusuhan, tapi lebih pada mencari solusi yang terbaik untuk bangsa dan negara," jelas Ical.
Selain itu, keduanya juga sempat membicarakan program Jokowi-JK dalam pembangunan infrastuktur di wilayah terpencil, seperti di timur Indonesia. "Kita juga berbicara soal Papua dan masalah lainnya," kata Ical.
Sementara itu, Jokowi mengaku berinisiatif mengadakan pertemuan secara maraton dengan ketua partai politik di Koalisi Merah Putih. Dia bahkan menghubungi secara langsung ketua umum partai politik via telepon seluler. Termasuk rivalnya pada pilpres lalu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ya kalau bisa semuanya, tapi ini satu persatu dulu. Kemarin kita telpon ARB dan disanggupi. Yang lain juga kita hubungi seperti itu. Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sebetulnya tidak ada masalah apa-apa di antara kami. Itu lumrah biasa dan tak ada masalah," tutur politikus PDI Perjuangan ini.
medcom.id, Jakarta: Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memuji kepiawaian presiden terpilih Joko Widodo dalam melobi. Pria yang biasa disapa Ical itu mengapresiasi inisiatif Jokowi membangun komunikasi dengan Koalisi Merah Putih di parlemen menjelang pelantikan presiden pada 20 Oktober 2014.
"Pak Jokowi pandai memancing pembicaraan. Saya kira ke depan kalau elite politik bisa membuka peluang komunikasi seperti ini akan bagus ke depannya. Indonesia akan hebat, bagus dan luar biasa," kata Ical usai pertemuan tertutup dengan Jokowi selama 60 menit di Galeri Seni Kunstkring, Menteng, Jakarta, Selasa (14/10/2014) sore.
Ical dan Jokowi sepakat untuk tetap berbeda. Ical tetap di Koalisi Merah Putih. Keduanya sepakat tidak saling menjatuhkan, melainkan menjadi sahabat yang saling memberi dukungan dan kritikan membangun bagi pemerintahan ke depan.
"Kita sepakat berpendapat perbedaan di alam demokrasi adalah sesuatu yang lumrah tapi tidak berarti bermusuhan, tapi lebih pada mencari solusi yang terbaik untuk bangsa dan negara," jelas Ical.
Selain itu, keduanya juga sempat membicarakan program Jokowi-JK dalam pembangunan infrastuktur di wilayah terpencil, seperti di timur Indonesia. "Kita juga berbicara soal Papua dan masalah lainnya," kata Ical.
Sementara itu, Jokowi mengaku berinisiatif mengadakan pertemuan secara maraton dengan ketua partai politik di Koalisi Merah Putih. Dia bahkan menghubungi secara langsung ketua umum partai politik via telepon seluler. Termasuk rivalnya pada pilpres lalu, Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto.
"Ya kalau bisa semuanya, tapi ini satu persatu dulu. Kemarin kita telpon ARB dan disanggupi. Yang lain juga kita hubungi seperti itu. Kita ingin menunjukkan kepada masyarakat, bahwa sebetulnya tidak ada masalah apa-apa di antara kami. Itu lumrah biasa dan tak ada masalah," tutur politikus PDI Perjuangan ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DOR)
