medcom.id, Jakarta: Mantan Tim Sukses Joko Widodo (Jokowi) diindikasi terlibat dalam kasus pengadaan bus bermasalah.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menyebutkan, adanya orang dekat yang diduga terlibat dalam kasus itu membuktikan sistem pengawasan Jokowi sangat lemah.
Pasalnya, jajaran Jokowi di Pemerintah Provinsi DKI mudah percaya dengan yang mengaku orang dekat Jokowi (ODJ).
"Kenapa banyak ODJ-ODJ? karena sistem yang dijalankan Jokowi lemah. Makanya banyak ODJ yang memanfaatkan itu," ujar Yayat yang dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/3).
Yayat menegaskan, hingga saat ini Jokowi dan Wakilnya, Basuki Tjahaya Purnama, sering merasa dipermainkan oleh para pejabat di lingkungan Pemprov DKI.
"Itu jelas pengawasan lemah. Mereka seakan-akan dipermainkan sama anak buah. Kenapa bisa begitu? Karena pengawasannya lemah," kata dia.
Seperti diketahui, nama seorang tim sukses Jokowi mencuat lantaran kasus pengadaan bus TransJakarta dan BKTB senilai Rp1,5 triliun.
Orang dekat Jokowi ketika maju menjadi Wali Kota Solo itu diduga menjual nama Jokowi untuk memuluskan pemenang tender pengadaan TransJakarta dan BKTB.
medcom.id, Jakarta: Mantan Tim Sukses Joko Widodo (Jokowi) diindikasi terlibat dalam kasus pengadaan bus bermasalah.
Pengamat perkotaan Yayat Supriatna menyebutkan, adanya orang dekat yang diduga terlibat dalam kasus itu membuktikan sistem pengawasan Jokowi sangat lemah.
Pasalnya, jajaran Jokowi di Pemerintah Provinsi DKI mudah percaya dengan yang mengaku orang dekat Jokowi (ODJ).
"Kenapa banyak ODJ-ODJ? karena sistem yang dijalankan Jokowi lemah. Makanya banyak ODJ yang memanfaatkan itu," ujar Yayat yang dihubungi wartawan di Jakarta, Jumat (14/3).
Yayat menegaskan, hingga saat ini Jokowi dan Wakilnya, Basuki Tjahaya Purnama, sering merasa dipermainkan oleh para pejabat di lingkungan Pemprov DKI.
"Itu jelas pengawasan lemah. Mereka seakan-akan dipermainkan sama anak buah. Kenapa bisa begitu? Karena pengawasannya lemah," kata dia.
Seperti diketahui, nama seorang tim sukses Jokowi mencuat lantaran kasus pengadaan bus TransJakarta dan BKTB senilai Rp1,5 triliun.
Orang dekat Jokowi ketika maju menjadi Wali Kota Solo itu diduga menjual nama Jokowi untuk memuluskan pemenang tender pengadaan TransJakarta dan BKTB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(HNR)
