Jakarta: Komisi I DPR RI melakukan rapat kerja bersama sejumlah menteri. Mereka akan membahas kerja sama militer dengan negara tetangga di Asia Tenggara
"Kerja sama pertahanan dengan Thailand," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 26 Maret 2018.
Rapat ini rencananya akan dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Isu pertahanan bakal menjadi fokus utama.
Baca: Indonesia Mampu Produksi Alat Pertahanan dan Keamanan
Menurut Ryamizard, pertahanan di kawasan Asia Tenggara dinilai perlu ditingkatkan. Beberapa kasus terorisme dinilai menjadi dasar perlunya kerjasama dengan militer negara tetangga.
"Apalagi sudah terlihat ancaman itu, (pertahanan) harus lebih lagi," ungkapnya.
Peningkatan pertahanan tak harus menunggu adanya aksi terorisme. Kerja sama pertahanan antarnegara juga dilakukan untuk menjaga hubungan baik.
"Ya jelas. Ada ancaman atau tidak, hubungan pertahanan antarnegara harus dilakukan," tandasnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/eN4vad1k" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Komisi I DPR RI melakukan rapat kerja bersama sejumlah menteri. Mereka akan membahas kerja sama militer dengan negara tetangga di Asia Tenggara
"Kerja sama pertahanan dengan Thailand," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin, 26 Maret 2018.
Rapat ini rencananya akan dihadiri Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dan Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly. Isu pertahanan bakal menjadi fokus utama.
Baca: Indonesia Mampu Produksi Alat Pertahanan dan Keamanan
Menurut Ryamizard, pertahanan di kawasan Asia Tenggara dinilai perlu ditingkatkan. Beberapa kasus terorisme dinilai menjadi dasar perlunya kerjasama dengan militer negara tetangga.
"Apalagi sudah terlihat ancaman itu, (pertahanan) harus lebih lagi," ungkapnya.
Peningkatan pertahanan tak harus menunggu adanya aksi terorisme. Kerja sama pertahanan antarnegara juga dilakukan untuk menjaga hubungan baik.
"Ya jelas. Ada ancaman atau tidak, hubungan pertahanan antarnegara harus dilakukan," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
