medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menilai, banyak yang menginginkan bangsa ini tidak kondusif.
Karena itu, Mahyudin mengajak masyarakat membangun kesadaran. Bila ada ormas yang berpotensi memecah belah bangsa ini, upaya-upaya itu harus dibendung.
"Yang jelas, NKRI utuh dengan dasar Pancasila," kata Mahyudin dalam sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan anggota Ikatan Wanita Sulawesi Selatan di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, 24 Oktober 2017.
Mahyudin menyebut bangsa ini terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, dan perbedaan lainnya. Empat Pilar menyatukan perbedaan-perbedaan itu.
Ia membandingkan kondisi Indonesia dengan negara lain. Meski mereka satu agama dan bahasa, tetapi selalu berkonflik, sehingga penduduknya tak bisa hidup normal.
"Hal demikian bisa terjadi karena mereka perang saudara. Hal demikian persis seperti saat bangsa Indonesia dijajah bangsa asing," katanya.
Menyatukan keberagaman, menurut Mahyudin, tak mudah. Satu-satunya alat yang bisa menyatukan adalah menanamkan Pancasila lewat pendidikan. "Kita harus pintar agar tak mudah diadudomba," paparnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua MPR Mahyudin mengatakan bangsa Indonesia tidak pernah lepas dari rongrongan, baik dari dalam maupun luar negeri. Ia menilai, banyak yang menginginkan bangsa ini tidak kondusif.
Karena itu, Mahyudin mengajak masyarakat membangun kesadaran. Bila ada ormas yang berpotensi memecah belah bangsa ini, upaya-upaya itu harus dibendung.
"Yang jelas, NKRI utuh dengan dasar Pancasila," kata Mahyudin dalam sosialisasi Empat Pilar kepada ratusan anggota Ikatan Wanita Sulawesi Selatan di kantor Kementerian Pariwisata, Jakarta, 24 Oktober 2017.
Mahyudin menyebut bangsa ini terdiri dari beragam suku, bahasa, agama, dan perbedaan lainnya. Empat Pilar menyatukan perbedaan-perbedaan itu.
Ia membandingkan kondisi Indonesia dengan negara lain. Meski mereka satu agama dan bahasa, tetapi selalu berkonflik, sehingga penduduknya tak bisa hidup normal.
"Hal demikian bisa terjadi karena mereka perang saudara. Hal demikian persis seperti saat bangsa Indonesia dijajah bangsa asing," katanya.
Menyatukan keberagaman, menurut Mahyudin, tak mudah. Satu-satunya alat yang bisa menyatukan adalah menanamkan Pancasila lewat pendidikan. "Kita harus pintar agar tak mudah diadudomba," paparnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)
