medcom.id, Jakarta: Perpecahan di tubuh Partai Golkar kian meruncing. Bahkan Wakil Ketua Partai Golkar Agung Laksono menantang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk berduel untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Golkar.
"Saya kira soal head to head bisa saja, tapi yang jelas harus dipilih, dan tidak langsung aklamasi," tegas Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu, (26/11/2014).
Lebih lanjut, Agung mengaku tetap menginginkan satu Munas, yakni pada Januari Tahun 2015 mendatang. Kemudian, pada saat itu, semua calon ketua umum, baik yang sudah mendeklarasikan diri, bertarung dengan sehat dan tidak ada pemilihan secara aklamasi. "Mereka sudah mengatakan siap, cuma secara formal kami saja yang bersedia masuk ke dalam presidium," terangnya.
Saat ini partai berlambang pohon beringin ini terbagi dua, yaitu kubu Ical dan Agung Laksono, yang kini menjadi Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar.
Perpecahan itu disebabkan waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) yang dipercepat dari rekomendasi yang pernah disampaikan pada Munas VIII di Pekanbaru, Riau, tahun 2009 lalu. Kubu Ical, inginkan Munas akhir November ini dengan alasan hasil resmi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Sementara, kubu Agung Laksono menginginkan, Munas dilakukan pada Januari 2015, sesuai dengan rekomendasi Munas sebelumnya. Selanjutnya, dengan jeda waktu yang cukup panjang, para calon ketua umum dapat menggalang kekuatan dan dukungan dari berbagai daerah.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa sekitar tujuh orang kader dan ditambah satu incumbent, masuk dalam bursa pemilihan calon ketua umum. Mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, Airlangga Hartanto, Hajriyanto Y Tohari, MS Hidayat dan Aburizal Bakrie.
Sebagian besar calon merapat ke kubu yang berada di bawah naungan Agung Laksono. Termasuk dua calon yang jarang terdengar merapat dan kumpul bareng di depan publik, akhir-akhir ini.
medcom.id, Jakarta: Perpecahan di tubuh Partai Golkar kian meruncing. Bahkan Wakil Ketua Partai Golkar Agung Laksono menantang Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie (Ical) untuk berduel untuk memperebutkan kursi orang nomor satu di Golkar.
"Saya kira soal
head to head bisa saja, tapi yang jelas harus dipilih, dan tidak langsung aklamasi," tegas Agung di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Barat, Rabu, (26/11/2014).
Lebih lanjut, Agung mengaku tetap menginginkan satu Munas, yakni pada Januari Tahun 2015 mendatang. Kemudian, pada saat itu, semua calon ketua umum, baik yang sudah mendeklarasikan diri, bertarung dengan sehat dan tidak ada pemilihan secara aklamasi. "Mereka sudah mengatakan siap, cuma secara formal kami saja yang bersedia masuk ke dalam presidium," terangnya.
Saat ini partai berlambang pohon beringin ini terbagi dua, yaitu kubu Ical dan Agung Laksono, yang kini menjadi Ketua Presidium Penyelamat Partai Golkar.
Perpecahan itu disebabkan waktu pelaksanaan Musyawarah Nasional (Munas) yang dipercepat dari rekomendasi yang pernah disampaikan pada Munas VIII di Pekanbaru, Riau, tahun 2009 lalu. Kubu Ical, inginkan Munas akhir November ini dengan alasan hasil resmi Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) di Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Sementara, kubu Agung Laksono menginginkan, Munas dilakukan pada Januari 2015, sesuai dengan rekomendasi Munas sebelumnya. Selanjutnya, dengan jeda waktu yang cukup panjang, para calon ketua umum dapat menggalang kekuatan dan dukungan dari berbagai daerah.
Sebelumnya, tersiar kabar bahwa sekitar tujuh orang kader dan ditambah satu incumbent, masuk dalam bursa pemilihan calon ketua umum. Mereka adalah Agung Laksono, Priyo Budi Santoso, Zainuddin Amali, Agus Gumiwang, Airlangga Hartanto, Hajriyanto Y Tohari, MS Hidayat dan Aburizal Bakrie.
Sebagian besar calon merapat ke kubu yang berada di bawah naungan Agung Laksono. Termasuk dua calon yang jarang terdengar merapat dan kumpul bareng di depan publik, akhir-akhir ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)
