medcom.id, Jakarta: Dukungan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Mukhtamar ke VIII di Surabaya, Romahurmuziy (Romi) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) disebut hanya bersifat personal.
Menurut Anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah, dukungan Romi bukanlah dukungan partai. "Kalau Rominya dukung pribadi sah, tapi kalau partai tidak," kata anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah, di Lobi Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2014).
Menurut Dimyati, hingga kini Suryadharma Ali (SDA) masih menjadi Ketua Umum PPP. "Legitimasinya masih ketua umum," Imbuh Dimyati.
Ia menegaskan meski Romi memberikan dukungan ke KIH, hingga kini PPP masih bernaung di bawah KMP. "Kita lihat saja nanti. Sementara ini di KMP," ujarnya.
Dimyati menilai, PPP masih belum menentukan akan masuk koalisi mana kedepannya."Kita lihat muslahat dan manfaatnya, kita lihat saja nanti tanggal 30," tukasnya.
medcom.id, Jakarta: Dukungan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) hasil Mukhtamar ke VIII di Surabaya, Romahurmuziy (Romi) ke Koalisi Indonesia Hebat (KIH) disebut hanya bersifat personal.
Menurut Anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah, dukungan Romi bukanlah dukungan partai. "Kalau Rominya dukung pribadi sah, tapi kalau partai tidak," kata anggota Komisi III DPR RI, Dimyati Natakusumah, di Lobi Gedung Nusantara III DPR RI, Senayan, Jakarta Selatan, Senin (20/10/2014).
Menurut Dimyati, hingga kini Suryadharma Ali (SDA) masih menjadi Ketua Umum PPP. "Legitimasinya masih ketua umum," Imbuh Dimyati.
Ia menegaskan meski Romi memberikan dukungan ke KIH, hingga kini PPP masih bernaung di bawah KMP. "Kita lihat saja nanti. Sementara ini di KMP," ujarnya.
Dimyati menilai, PPP masih belum menentukan akan masuk koalisi mana kedepannya."Kita lihat muslahat dan manfaatnya, kita lihat saja nanti tanggal 30," tukasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(PRI)
