Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan (PPP) berharap ada lebih dari dua calon pasangan presiden (capres) dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tidak menutup kemungkinan partai berlambang kabah itu akan membentuk poros baru.
"Kita rasanya sudah cukup belajar dari Pilpres 2014 dan 2019 yang menurut saya social cost-nya itu sangat tinggi untuk negeri ini," ujar Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.
Arsul menilai pesta demokrasi 2019 menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Kendati demikian, dia menyadari meski terdapat tiga calon, perselihan pendapat politik tidak bisa dihindari.
"Saya kira (tiga calon) derajatnya itu akan lebih sedikit lah. Seperti yang pernah ktia alami di Pilpres 2009 dan 2004," ucap dia.
PPP terbuka dengan capres dari luar partai. Arsul juga tak mempermasalahkan bila ada kritik terhadap PPP yang tidak menampilkan kadernya sebagai capres.
"Lah kalau semua parpol itu hanya membuka pintu untuk kadernya sendiri, kan orang yang non-parpol berarti tertutup pintunya untuk menjadi capres-cawapres," ucapnya.
Baca: NasDem Belum Putuskan Capres 2024
Menurut dia, PPP itu senantiasa melihat potensi kader PPP dan juga pihak luar. Sehingga, dalam mengusung capres-cawapres itu merupakan orang yang cakap dalam bidangnya.
Jakarta: Partai Persatuan Pembangunan
(PPP) berharap ada lebih dari dua calon pasangan presiden
(capres) dalam Pemilihan Presiden
(Pilpres) 2024. Tidak menutup kemungkinan partai berlambang kabah itu akan membentuk poros baru.
"Kita rasanya sudah cukup belajar dari Pilpres 2014 dan 2019 yang menurut saya
social cost-nya itu sangat tinggi untuk negeri ini," ujar Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin, 6 Desember 2021.
Arsul menilai pesta demokrasi 2019 menimbulkan perpecahan di tengah masyarakat. Kendati demikian, dia menyadari meski terdapat tiga calon, perselihan pendapat politik tidak bisa dihindari.
"Saya kira (tiga calon) derajatnya itu akan lebih sedikit lah. Seperti yang pernah ktia alami di Pilpres 2009 dan 2004," ucap dia.
PPP terbuka dengan capres dari luar partai. Arsul juga tak mempermasalahkan bila ada kritik terhadap PPP yang tidak menampilkan kadernya sebagai capres.
"Lah kalau semua parpol itu hanya membuka pintu untuk kadernya sendiri, kan orang yang non-parpol berarti tertutup pintunya untuk menjadi capres-cawapres," ucapnya.
Baca:
NasDem Belum Putuskan Capres 2024
Menurut dia, PPP itu senantiasa melihat potensi kader PPP dan juga pihak luar. Sehingga, dalam mengusung capres-cawapres itu merupakan orang yang cakap dalam bidangnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)
