medcom.id, Sidoarjo: Presiden Joko Widodo menegaskan pembelian Helikopter VVIP AgustaWestland belum perlu dan bukan prioritas. Presiden tidak ingin anggaran habis untuk kegiatan yang tidak berkaitan dengan masyarakat.
"Ini kan ada prioritas dan pemotongan anggaran seperti yang sudah saya keluarkan lewat inpres agar untuk hal-hal yang tidak perlu, yang anggarannya yang tidak memberikan efek kepada apa pun," kata Presiden setelah menyaksikan latihan tempur di posisi titik tinjau T.12 Karang Tekok, Baluran, Sidoarjo, Kamis (15/9/2016).
Presiden mencontohkan beberapa pos anggaran yang layak untuk dipangkas di antaranya biaya perjalanan dinas, biaya rapat, konsinyering, kemudian pembelian barang yang belum perlu.
Terkait Helikopter VVIP AgustaWestland, Presiden menegaskan mesti dilihat kembali kegunaan dan kebutuhannya seberapa mendesak. Oleh karena itu, pembelian di setiap pos anggaran sedang dikalkulasi dan dikaji kebutuhannya.
"Barang-barang yang belum perlu seperti Helikopter AgustaWestland saya kira sama (perlu dikaji). Kita lihat kegunaannya apakah sangat mendesak dan itu masih dalam kajian di KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) dan juga masih dikalkulasi oleh Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo)," katanya.
Dari sisi anggaran, kata dia, semuanya dalam posisi yang terus dihitung dan diproses. Menurut dia, membeli helikopter bukan seperti membeli barang di toko.
"Kan pesan sekarang bukan harus keluar sekarang. Biasanya tunggu sampai tiga sampai empat tahun. Misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dibayar 10 persennya dulu. Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa," ujar Presiden. (Antara)
medcom.id, Sidoarjo: Presiden Joko Widodo menegaskan pembelian Helikopter VVIP AgustaWestland belum perlu dan bukan prioritas. Presiden tidak ingin anggaran habis untuk kegiatan yang tidak berkaitan dengan masyarakat.
"Ini kan ada prioritas dan pemotongan anggaran seperti yang sudah saya keluarkan lewat inpres agar untuk hal-hal yang tidak perlu, yang anggarannya yang tidak memberikan efek kepada apa pun," kata Presiden setelah menyaksikan latihan tempur di posisi titik tinjau T.12 Karang Tekok, Baluran, Sidoarjo, Kamis (15/9/2016).
Presiden mencontohkan beberapa pos anggaran yang layak untuk dipangkas di antaranya biaya perjalanan dinas, biaya rapat, konsinyering, kemudian pembelian barang yang belum perlu.
Terkait Helikopter VVIP AgustaWestland, Presiden menegaskan mesti dilihat kembali kegunaan dan kebutuhannya seberapa mendesak. Oleh karena itu, pembelian di setiap pos anggaran sedang dikalkulasi dan dikaji kebutuhannya.
"Barang-barang yang belum perlu seperti Helikopter AgustaWestland saya kira sama (perlu dikaji). Kita lihat kegunaannya apakah sangat mendesak dan itu masih dalam kajian di KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) dan juga masih dikalkulasi oleh Panglima TNI (Jenderal Gatot Nurmantyo)," katanya.
Dari sisi anggaran, kata dia, semuanya dalam posisi yang terus dihitung dan diproses. Menurut dia, membeli helikopter bukan seperti membeli barang di toko.
"Kan pesan sekarang bukan harus keluar sekarang. Biasanya tunggu sampai tiga sampai empat tahun. Misalnya tahun ini harus dibayar 30 persen, dibayar 10 persennya dulu. Pembelian-pembelian seperti itu sangat biasa," ujar Presiden. (
Antara)
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)
