Jakarta: Pemilu 2019 masih dikuasai partai besar. PDI Perjuangan masih menguasai pereolehan suara, diikuti Golkar, Gerindra dan Demokrat.
Hal itu terlihat dari hasil survei Alvara Research Center (ARC) yang dilakukan pada 20 hingga 28 Juli 2018. Chief Research Officer ARC Harry Nugroho mengatakan, PDIP, golkar, Gerindra, dan Demokrat masih mendominasi tingkat popularitas partai di Indonesia.
PDIP meraih tingkat popularitas paling tinggi mencapai 95,6%, disusul Golkar 91,9%, Gerindra 91,4%, dan Demokrat 87,0%. Sementara itu, partai-partai baru belum mengalami perubahan.
"Kecuali Partai Perindo, tingkat popularitas partai-partai baru masih sangat rendah. Partai-partai baru harus berjuang esktra keras untuk memperkenalkan diri ke pemilih," kata Harry di Oria Hotel, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Agustus 2018.
Dia menyebutkan, dua partai yang memiliki image berdekatan adalah PDIP dan Gerindra yang dinilai publik sebagai partai yang memiliki pemimpin kharismatik dan memiliki program yang bagus.
"Sedangkan PPP, PKS, dan PKB dikenal sebagai partai yang agamis," terang Harry.
Baca: Politik tanpa Mahar Teruji di Pilkada 2018
Pertarungan ketat terjadi di peringkat kedua antara Gerindra dan Golkar, dan peringkat empat antara PKB dan Demokrat.
Sementara itu, beberapa partai masih harus berusaha sangat keras untuk memikat pemilih agar selamat dan lolos dari batas parliamentary threshold.
"Di sisi lain jumlah undecided voters mulai turun. Hal itu menunjukkan bahwa pemilih yang sebelumnya masih ragu dengan pilihannnya, kini mulai berani mengambil keputusan," kata Harry.
Survei dilakukan pada 20 hingga 28 Juli 2018, menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil dari seluruh provinsi Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentan margin off error sebesar 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/lKYEJDWK" allowfullscreen></iframe>
Jakarta: Pemilu 2019 masih dikuasai partai besar. PDI Perjuangan masih menguasai pereolehan suara, diikuti Golkar, Gerindra dan Demokrat.
Hal itu terlihat dari hasil survei Alvara Research Center (ARC) yang dilakukan pada 20 hingga 28 Juli 2018. Chief Research Officer ARC Harry Nugroho mengatakan, PDIP, golkar, Gerindra, dan Demokrat masih mendominasi tingkat popularitas partai di Indonesia.
PDIP meraih tingkat popularitas paling tinggi mencapai 95,6%, disusul Golkar 91,9%, Gerindra 91,4%, dan Demokrat 87,0%. Sementara itu, partai-partai baru belum mengalami perubahan.
"Kecuali Partai Perindo, tingkat popularitas partai-partai baru masih sangat rendah. Partai-partai baru harus berjuang esktra keras untuk memperkenalkan diri ke pemilih," kata Harry di Oria Hotel, Jalan KH Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat, 3 Agustus 2018.
Dia menyebutkan, dua partai yang memiliki image berdekatan adalah PDIP dan Gerindra yang dinilai publik sebagai partai yang memiliki pemimpin kharismatik dan memiliki program yang bagus.
"Sedangkan PPP, PKS, dan PKB dikenal sebagai partai yang agamis," terang Harry.
Baca: Politik tanpa Mahar Teruji di Pilkada 2018
Pertarungan ketat terjadi di peringkat kedua antara Gerindra dan Golkar, dan peringkat empat antara PKB dan Demokrat.
Sementara itu, beberapa partai masih harus berusaha sangat keras untuk memikat pemilih agar selamat dan lolos dari batas parliamentary threshold.
"Di sisi lain jumlah undecided voters mulai turun. Hal itu menunjukkan bahwa pemilih yang sebelumnya masih ragu dengan pilihannnya, kini mulai berani mengambil keputusan," kata Harry.
Survei dilakukan pada 20 hingga 28 Juli 2018, menggunakan multistage random sampling dengan melibatkan 1.142 responden berusia 17 tahun ke atas.
Sampel diambil dari seluruh provinsi Indonesia dengan jumlah sampel tiap provinsi proporsional terhadap jumlah penduduk. Rentan margin off error sebesar 2,95% dengan tingkat kepercayaan 95%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
