Juru bicara PSI untuk masalah kepemudaan dan perempuan Dara A. Kesuma Nasution.
Juru bicara PSI untuk masalah kepemudaan dan perempuan Dara A. Kesuma Nasution.

Mahasiswa Diminta Aktif Mencegah Radikalisme

05 Juni 2018 16:00
Jakarta: Mahasiswa diminta ikut aktif mencegah penyebaran radikalisme di kampus. Silaturahmi dan kedekatan satu sama lain bisa menjadi cara untuk menangkal radikalisme.
 
Juru bicara PSI untuk masalah kepemudaan dan perempuan Dara A. Kesuma Nasution mengatakan, mahasiswa adalah pihak yang bisa melihat langsung seandainya ada teman-temannya yang mulai terpapar paham radikal.
 
"Kalau seorang mahasiswa sudah mulai terlihat terpapar radikalisme, kawan-kawannya sebaiknya berusaha mendekati dan mengajak bicara temannya tersebut," kata Dara, Selasa, 5 Juni 2018.
 
Lulusan FISIP UI itu mengatakan, data Badan Nasional Penanggulangan Terorisme menunjukkan bahwa tujuh universitas negeri ternama telah terpapar radikalisme. Tujuh universitas itu adalah Universitas Indonesia, Institut Teknologi Bandung, Institut Pertanian Bogor, Universitas Diponegoro, Institut Teknologi Surabaya, Universitas Airlangga, dan Universitas Brawijaya.
 
Dia mengingatkan mahasiswa bertindak aktif mencegah penyebaran arus radikalisme di berbagai kampus ternama di Indonesia.
 
"Mahasiswa tidak bisa tinggal diam kalau menemukan adanya indikasi radikalisme di kampusnya. Mereka harus bertindak. Mereka yang terkena terpaan radikalisme jangan dimusuhi dan dijauhi, karena kalau dibiarkan sendirian mereka  justru akan semakin jauh terjebak dalam pusaran radikalisme tersebut," katanya.
 
Dara khawatir pengaruh radikalisme semakin meluas melampaui apa yang dinyatakan BNPT. "Sebagai contoh, di Universitas Riau ditemukan markas gerakan teror oleh para mahasiswa dan alumni," ujar Dara.
 
Baca: Terorisme di Kampus Sulit Dideteksi
 
Dara menyayangkan radikalisme tumbuh di tempat yang seharusnya mengajarkan berpikir kritis. "Tampaknya ada pihak-pihak yang sengaja menyasar ke berbagai perguruan tinggi, mengingat itu adalah tempat yang akan melahirkan orang-orang yang nantinya duduk di posisi pengambilan keputusan," ujarnya.
 
Dara menganjurkan program penanganan radikalisme di kampus melibatkan berbagai organisasi kemahasiswaan seperti  Badan Eksekutif Mahasisa (BEM), Himpunan Mahasiswa, Komunitas Mahasiswa dan juga organisasi-organisasi keagamaan mahasiswa. 
 
"Dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan positif yang ditujukan pada para mahasiswa yang berpotensi terpapar paham radikalisme, kita berharap gelombang radikalisme ini bisa dicegah," katanya.


 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(FZN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan