medcom.id, Batam: Server kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang diisukan berada di luar negeri, terbantahkan. Server data kependudukan rakyat Indonesia itu berada di dalam negeri, yaitu di Gedung Pusat Teknologi Informasi milik Badan Pengusahaan Batam yang terletak di Batam Center, Kepulauan Riau.
Di gedung berlantai tiga itu, salah satu recovery server e-KTP yang memuat data 200 juta warga negara Indonesia disimpan. Berada di lantai dua, server ini tidak bisa diakses oleh sembarang orang tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri, karena bersifat sangat rahasia.
Server e-KTP ini berada di tempat tersebut selama lima tahun terakhir, terhitung sejak dicanangkannya program e-KTP. Menurut Humas Badan Pengusahaan Batam, Dwi Joko Wiwoho, Rabu (19/11/2014), selain Kemendagri yang melakukan penyimpanan data di sini ada beberapa perusahaan baik swasta maupun lembaga negara yang juga melakukan penyimpanan data di gedung milik pemerintah ini.
Sementara kelebihan dari pusat teknologi informasi ini anatara lain memiliki kecepatan akses tercepat nomor dua di Indonesia setelah Jakarta, serta lokasi Batam yang dinilai aman dari bencana alam seperti gempa dan lain-lain.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku tidak tahu keberadaan server e-KTP. Dia mengaku ada yang menyebut server data kependudukan Indonesia itu berada di luar negeri.
medcom.id, Batam: Server kartu tanda penduduk elektronik (e-KTP) yang diisukan berada di luar negeri, terbantahkan. Server data kependudukan rakyat Indonesia itu berada di dalam negeri, yaitu di Gedung Pusat Teknologi Informasi milik Badan Pengusahaan Batam yang terletak di Batam Center, Kepulauan Riau.
Di gedung berlantai tiga itu, salah satu
recovery server e-KTP yang memuat data 200 juta warga negara Indonesia disimpan. Berada di lantai dua,
server ini tidak bisa diakses oleh sembarang orang tanpa izin dari Kementerian Dalam Negeri, karena bersifat sangat rahasia.
Server e-KTP ini berada di tempat tersebut selama lima tahun terakhir, terhitung sejak dicanangkannya program e-KTP. Menurut Humas Badan Pengusahaan Batam, Dwi Joko Wiwoho, Rabu (19/11/2014), selain Kemendagri yang melakukan penyimpanan data di sini ada beberapa perusahaan baik swasta maupun lembaga negara yang juga melakukan penyimpanan data di gedung milik pemerintah ini.
Sementara kelebihan dari pusat teknologi informasi ini anatara lain memiliki kecepatan akses tercepat nomor dua di Indonesia setelah Jakarta, serta lokasi Batam yang dinilai aman dari bencana alam seperti gempa dan lain-lain.
Sebelumnya Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengaku tidak tahu keberadaan
server e-KTP. Dia mengaku ada yang menyebut server data kependudukan Indonesia itu berada di luar negeri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
