Suara Indonesia Bela Palestina Sulit Didengar Negara Lain

Jakarta: Indonesia dinilai masih terlalu lemah untuk membantu memperjuangkan kemerdekaan Palestina. Suara Indonesia sulit didengar negara lain. "Pertanyaan saya Indonesia ini sudah sanggup mendudukkan siapa? Apakah kita mendudukkan Prancis? Inggris?" kata pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie dalam diskusi Chrosscheck by Medcom.id dengan tema 'Palestina Bukan Urusan Indonesia?', Minggu, 23 Mei 2021. Menurut dia, Indonesia tidak punya kuasa untuk menggerakkan negara-negara lain di dunia. Suara Indonesia kalah dengan Amerika Serikat (AS) yang mampu membantu deklarasi gencatan senjata setelah 11 hari konflik di Palestina. "Apakah kemudian Indonesia mampu mengajak Italia? Ini saya membawa negara Eropa karena menurut saya kita (kalah) skor 1-0 dengan Amerika," ujar Connie. Baca: Negara Islam Diminta Tetap Mengawasi Pergerakan Israel di Palestina Indonesia, kata dia, juga tidak bisa menggerakkan negara Islam di dunia. Connie menilai kedekatan Palestina dengan Indonesia bukan dasar Tanah Air punya kekuatan besar. Selain itu, Connie menyoroti Indonesia masih belum bisa menyelesaikan masalah batas perairannya. United Nation Convention of Law of the Sea (UNCLOS) 1982 sedianya sudah menjelaskan batas perairan Indonesia. Kondisi ini, kata Connie, menjadi bukti lemahnya Indonesia di mata dunia. Connie pesimistis Indonesia bisa membantu Palestina untuk mendapatkan kemerdekaannya. "Kalau kita powerfull UNCLOS itu dibuat tahun 82 itu betul-betul menjadi keputusan yang mendunia dan diakui dunia. Coba kita tuntut menlu (menteri luar negeri) kita, duduk dengan menlu Prancis, menlu Inggris, dan Italia," tutur Connie.