Komisi II Dorong Pemda Perkuat Testing dan Tracing

Jakarta: Komisi II DPR meminta pemerintah daerah (pemda) memperkuat testing dan tracing menekan penularan covid-19. Calon perawat bisa digandeng untuk mengoptimalkan hal tersebut. "Penguatan tim tracing dan testing memang perlu dilakukan. Pemda bisa meminta bantuan kepada calon-calon perawat untuk mengoptimalkan program ini sehingga laju kasus korona bisa ditekan semaksimal mungkin," kata Wakil Ketua Komisi II DPR Luqman Hakim di Jakarta, Rabu, 4 Agustus 2021. Baca: Pemerintah Dinilai Semakin Piawai Menangani Pandemi Menurut dia, penguatan tracing dan testing membuahkan hasil positif, khususnya di luar Jawa dan Bali. Luqman mengutip data pemerintah yang membeberkan peningkatan 50 persen testing setelah jumlah kasus melonjak. Dia mengatakan cara tersebut terbukti efektif mengisolasi pihak-pihak terpapar. Sehingga, menurunkan potensi paparan dan menekan penambahan kasus covid-19. Di sisi lain, Luqman meminta pemerintah pusat fokus pada antisipasi ledakan kasus covid-19. Sebab, penambahan signifikan pada Juni-Juli 2021 tak masuk prediksi saat penyusunan anggaran 2021.  “Sehingga APBN dan APBD disusun dengan asumsi situasi 2021 sudah normal. Tidak lagi diproyeksi sebagai situasi bencana," kata Luqman. Sementara itu, Luqman meminta pemda tak takut melakukan refocusing anggaran untuk mengatasi pandemi covid-19. Dia tak ingin pemda takut melakukan kebijakan itu hanya karena takut timbul masalah ketika Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) melakukan audit. Sebab, tujuan refocusing anggaran merupakan optimaliasi program penanganan pandemi. Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) juga diminta mencari inovasi agar pemda tak punya beban moral melakukan refocusing anggaran untuk penanganan pandemi. "Tanpa jaminan rasa aman kepada kepala daerah, sulit berharap daerah-daerah bisa bergerak cepat dalam situasi saat ini," kata Luqman.