Jakarta: Partai politik (parpol) diminta berlomba merebut hati rakyat untuk memenangkan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pengamat politik Djayadi Hanan mengatakan siapa pun yang maju, rakyat yang memilih.
“Siapa yang maju, menang, atau kalah ditentukan oleh rakyat, bukan direkayasa sedemikian rupa supaya rakyat tidak ada pilihan,” tegas Djayadi saat dikonfirmasi, Senin, 29 Agustus 2022.
Menurut dia, parpol jangan sampai memaksakan kehendak dengan memberikan pilihan yang tak disukai masyarakat. Ujungnya, pemilih tak akan mencoblos kandidat yang disodorkan partai.
Djayadi mendengar isu-isu terkait pemberian tiket calon presiden untuk kalangan tertentu. Menurut dia, jangan sampai tiket diberikan kepada pihak yang tak mendapat dukungan masyarakat.
"Jika terjadi, ini merupakan tindakan menghalangi demokrasi,” ujar dia.
Baca: Partai Dinilai Perlu Menghadirkan Capres Alternatif |
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpidato dalam rapat pimpinan nasional Bravo Lima di Ancol, Jumat, 26 Agustus 2022. Dia meminta semua pihak tak terburu-buru mendukung capres dalam Pemilu 2024.
“Belum tentu yang elektabilitasnya tinggi itu diajukan oleh partai atau gabungan partai. Kalau mereka enggak mau gimana? Oleh sebab itu, sekali lagi, ojo kesusu,” ujar Jokowi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
