Jakarta: Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut tak lepas dari kepentingan politik. Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti menilai 'reuni' Megawati dan Prabowo akan menentukan arah politik Gerindra.
"Apa yang menjadi pilihan Gerindra ke depan akan dipengaruhi hasil pembicaraan kemarin," ujar Aisah, Kamis, 25 Juli 2019.
Menurutnya, pertemuan dua pentolan partai politik mustahil tanpa pembicaraan khusus dan negosiasi. Paling tidak ada tiga hal yang diduga merupakan hasil dari pertemuan itu.
Pertama, kata dia, kemungkinan Gerindra bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). PDIP dianggap sebagai pintu masuk Gerindra ke KIK.
Baca juga: NasDem Tepis Isu Hubungan Surya Paloh dan Megawati Retak
"Jika memang akan gabung dengan koalisi, PDI Perjuangan lah yang akan membicarakan ini dengan partai pendukung Jokowi," ujar dia.
Kedua, Gerindra punya pilihan untuk kohabitasi; partai bekerja sama dengan pemerintah untuk kemajuan bangsa namun tetap berada dalam oposisi. Istilah Aisah, oposisi namun mendapatkan porsi di pemerintahan. Ketiga, memilih menjadi oposisi murni.
Kendati menduga ada lobi politik antara Prabowo dan Megawati, Aisah tak bisa menebaknya secara presisi. Kemungkinan lain adalah mantan pasangan capres cawapres 2009 itu membicarakan posisi ketua MPR yang jadi rebutan.
"Tapi bisa juga posisi menteri atau pejabat politik lainnya. Apa pun itu, akan menentukan posisi Gerindra ke depan," pungkas Aisah.
Jakarta: Pertemuan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri dan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto disebut tak lepas dari kepentingan politik. Peneliti politik Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Aisah Putri Budiarti menilai 'reuni' Megawati dan Prabowo akan menentukan arah politik Gerindra.
"Apa yang menjadi pilihan Gerindra ke depan akan dipengaruhi hasil pembicaraan kemarin," ujar Aisah, Kamis, 25 Juli 2019.
Menurutnya, pertemuan dua pentolan partai politik mustahil tanpa pembicaraan khusus dan negosiasi. Paling tidak ada tiga hal yang diduga merupakan hasil dari pertemuan itu.
Pertama, kata dia, kemungkinan Gerindra bergabung dengan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). PDIP dianggap sebagai pintu masuk Gerindra ke KIK.
Baca juga:
NasDem Tepis Isu Hubungan Surya Paloh dan Megawati Retak
"Jika memang akan gabung dengan koalisi, PDI Perjuangan lah yang akan membicarakan ini dengan partai pendukung Jokowi," ujar dia.
Kedua, Gerindra punya pilihan untuk kohabitasi; partai bekerja sama dengan pemerintah untuk kemajuan bangsa namun tetap berada dalam oposisi. Istilah Aisah, oposisi namun mendapatkan porsi di pemerintahan. Ketiga, memilih menjadi oposisi murni.
Kendati menduga ada lobi politik antara Prabowo dan Megawati, Aisah tak bisa menebaknya secara presisi. Kemungkinan lain adalah mantan pasangan capres cawapres 2009 itu membicarakan posisi ketua MPR yang jadi rebutan.
"Tapi bisa juga posisi menteri atau pejabat politik lainnya. Apa pun itu, akan menentukan posisi Gerindra ke depan," pungkas Aisah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MEL)
