Jakarta : Kinerja pasangan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla dinilai sangat memuaskan. Dalam empat tahun Jokowi-Kalla mampu melakukan pemerataan pembangunan, utamanya infrastruktur di perbatasan.
"Empat tahun terakhir ini saya lihat luar biasa. Belum pernah ada pemerintahan yang bisa membangun dengan kurun waktu sesingkat ini," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019.
Wiranto mengatakan, pembangunan daerah pinggiran kerap dilupakan oleh pemerintah sebelumnya. Namun, pada masa kepemimpinan Jokowi-JK justru memperhatikan daerah pinggiran.
"Pembangunan daerah pinggiran (sering) di nomor duakan. Membangun di perbatasan yang tidak banyak penduduk ini bagus. Ini kan butuh biaya besar. Tetapi justru Presiden Jokowi-JK berani membangun perbatasan. Risiko tidak di ketahui dan diapresiasi masyarakat besar," ujar Wiranto.
Menurut Wiranto ada empat poin besar keberhasilan pembangunan pinggiran yang dilakukan Jokowi-JK. Pertama, kata dia, pembangunan ini bisa menyatukan secara fisik melalui transportasi.
Kemudian pembangunan pinggiran dapat menyamaratakan kebutuhan bahan pokok yang sama di pusat dan daerah. Terlebih, kata Wiranto, masa pemerintahan Jokowi-JK memfokuskan persamaan harga bahan bakar dan pangan seluruh Indonesia.
Baca: Masyarakat Ekonomi Minang Mantap Dukung Jokowi 2 Periode
Ketiga, lanjut Wiranto, pembangunan pinggiran ini dapat memanfaatkan wilayah sebagai sumber daya Indonesia. Itu, kata dia, bisa memanfaatkan wilayah subur Indonesia untuk pengiriman sumber daya.
Terakhir, pembangunan daerah pinggiran bisa memperkuat pertahanan. "Terus terang saya melihat perkembangan wilayah nasional. Tapi kita bolong (jalannya). Ini sangat rawan dan lemah, maka dengan membangun perbatasan saya minta TNI polri amankan perbatasan sekaligus mengamankan negeri," ucap Wiranto.
Wiranto mengatakan pada tahun 2018, pembangunan pos lintas terpadu penjagaan daerah perbatasan sudah mencapai target. Selanjutnya, kata dia, akan ditambahkan kembali untuk kenyamanan yang lebih baik.
"Kita sudah berhasil membangun tujuh pos lintas batas terpadu yang berfungsi di Indonesia. Tahun ini, kita punya target membangun 11 pos lintas batas untuk mengamankan Indonesia. Kita menyanggupi ini dan mudah-mudahan bisa tersalurkan di 2019," ujar Wiranto.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/8N0MRQ5b" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
Jakarta : Kinerja pasangan Presiden Joko Widodo dan wakilnya Jusuf Kalla dinilai sangat memuaskan. Dalam empat tahun Jokowi-Kalla mampu melakukan pemerataan pembangunan, utamanya infrastruktur di perbatasan.
"Empat tahun terakhir ini saya lihat luar biasa. Belum pernah ada pemerintahan yang bisa membangun dengan kurun waktu sesingkat ini," kata Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam), Wiranto di Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Senin, 28 Januari 2019.
Wiranto mengatakan, pembangunan daerah pinggiran kerap dilupakan oleh pemerintah sebelumnya. Namun, pada masa kepemimpinan Jokowi-JK justru memperhatikan daerah pinggiran.
"Pembangunan daerah pinggiran (sering) di nomor duakan. Membangun di perbatasan yang tidak banyak penduduk ini bagus. Ini kan butuh biaya besar. Tetapi justru Presiden Jokowi-JK berani membangun perbatasan. Risiko tidak di ketahui dan diapresiasi masyarakat besar," ujar Wiranto.
Menurut Wiranto ada empat poin besar keberhasilan pembangunan pinggiran yang dilakukan Jokowi-JK. Pertama, kata dia, pembangunan ini bisa menyatukan secara fisik melalui transportasi.
Kemudian pembangunan pinggiran dapat menyamaratakan kebutuhan bahan pokok yang sama di pusat dan daerah. Terlebih, kata Wiranto, masa pemerintahan Jokowi-JK memfokuskan persamaan harga bahan bakar dan pangan seluruh Indonesia.
Baca: Masyarakat Ekonomi Minang Mantap Dukung Jokowi 2 Periode
Ketiga, lanjut Wiranto, pembangunan pinggiran ini dapat memanfaatkan wilayah sebagai sumber daya Indonesia. Itu, kata dia, bisa memanfaatkan wilayah subur Indonesia untuk pengiriman sumber daya.
Terakhir, pembangunan daerah pinggiran bisa memperkuat pertahanan. "Terus terang saya melihat perkembangan wilayah nasional. Tapi kita bolong (jalannya). Ini sangat rawan dan lemah, maka dengan membangun perbatasan saya minta TNI polri amankan perbatasan sekaligus mengamankan negeri," ucap Wiranto.
Wiranto mengatakan pada tahun 2018, pembangunan pos lintas terpadu penjagaan daerah perbatasan sudah mencapai target. Selanjutnya, kata dia, akan ditambahkan kembali untuk kenyamanan yang lebih baik.
"Kita sudah berhasil membangun tujuh pos lintas batas terpadu yang berfungsi di Indonesia. Tahun ini, kita punya target membangun 11 pos lintas batas untuk mengamankan Indonesia. Kita menyanggupi ini dan mudah-mudahan bisa tersalurkan di 2019," ujar Wiranto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
