medcom.id, Jakarta: Pemerintah mendorong pembangunan daerah perbatasan. Selain mengebut perbaikan infrastruktur, pemerintah juga menggandeng investor untuk mengembangkan berbagai potensi lokal.
"Karena tidak bisa hanya memanfaatkan dana dari pemerintah tapi juga bantuan pihak swasta," kata Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Endang Supriyani di Jakarta Pusat, Selasa 18 Juli 2017.
Endang mengatakan, upaya ini merupakan amanah visi Nawacita ke tiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran. Pihaknya kini mengembangkan daerah perbatasan melalui dua program, yakni hard dan soft program.
Soft program diarahkan pada kegiatan memfasilitasi dan mempertemukan para pengusaha dengan kepala daerah di wilayah perbatasan. Sementara hard program berupa pembangunan infrastruktur di lokasi perbatasan.
"Pembangunan infrastruktur di antaranya berupa sarana dan prasarana air bersih, jalan penghubung, dan budidaya rumput laut," tutur Endang.
Endang mengungkapkan, pembangunan infrastruktur akan dibangun di lima kabupaten, yakni Kabupaten Belu, Merauke, Morotai, Natuna dan Nunukan. Dana yang dialokasikan untuk pengembangan tersebut sekitar Rp 27,8 miliar.
Ia mengharapkan, keterlibatan investor membantu pembangunan daerah perbatasan secara simultan. Pihaknya menargetkan ada komitmen yang riil antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha yang menanam modal di daerah perbatasan.
"Kami juga akan mengajak para pelaku usaha untuk melakukan safari ke daerah perbatasan untuk melihat kondisi di lapangan secara langsung," imbuhnya.
<iframe class="embedv" width="560" height="315" src="https://www.medcom.id/embed/yNLezEWb" frameborder="0" scrolling="no" allowfullscreen></iframe>
medcom.id, Jakarta: Pemerintah mendorong pembangunan daerah perbatasan. Selain mengebut perbaikan infrastruktur, pemerintah juga menggandeng investor untuk mengembangkan berbagai potensi lokal.
"Karena tidak bisa hanya memanfaatkan dana dari pemerintah tapi juga bantuan pihak swasta," kata Direktur Pengembangan Daerah Perbatasan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Endang Supriyani di Jakarta Pusat, Selasa 18 Juli 2017.
Endang mengatakan, upaya ini merupakan amanah visi Nawacita ke tiga, yakni membangun Indonesia dari pinggiran. Pihaknya kini mengembangkan daerah perbatasan melalui dua program, yakni
hard dan
soft program.
Soft program diarahkan pada kegiatan memfasilitasi dan mempertemukan para pengusaha dengan kepala daerah di wilayah perbatasan. Sementara
hard program berupa pembangunan infrastruktur di lokasi perbatasan.
"Pembangunan infrastruktur di antaranya berupa sarana dan prasarana air bersih, jalan penghubung, dan budidaya rumput laut," tutur Endang.
Endang mengungkapkan, pembangunan infrastruktur akan dibangun di lima kabupaten, yakni Kabupaten Belu, Merauke, Morotai, Natuna dan Nunukan. Dana yang dialokasikan untuk pengembangan tersebut sekitar Rp 27,8 miliar.
Ia mengharapkan, keterlibatan investor membantu pembangunan daerah perbatasan secara simultan. Pihaknya menargetkan ada komitmen yang riil antara pemerintah daerah dengan para pelaku usaha yang menanam modal di daerah perbatasan.
"Kami juga akan mengajak para pelaku usaha untuk melakukan safari ke daerah perbatasan untuk melihat kondisi di lapangan secara langsung," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(FZN)
