medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai saat ini energi Presiden Joko Widodo terkuras oleh kasus Komjen Pol Budi Gunawan yang dikenai sangkaan gratifikasi oleh KPK. Padahal, seharusnya Budi dilantik menjadi Kapolri pasca disetujui oleh DPR beberapa pekan lalu.
"Sekarang Pak Presiden seolah banyak disibukkan oleh masalah politik. Apalagi dinamika politik sekarang memang sudah berubah arah," kata Taufik saat diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Taufik, di masa kepemimpinan 100 hari presiden, energi kerja Jokowi justru terkuras oleh dinamika politik yang kini tengah terjadi. Padahal tambah Taufik, di awal periode November dan Desember 2014, DPR sempat memuji kinerja Jokowi yang sering melakukan 'blusukan'.
"Cara itu (blusukan) memang telah menjadi ciri khasnya juga selama menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo," imbuh Taufik.
Taufik menilai, Jokowi harus berani menghadapi konsekuensi jabatannya sebagai Presiden. Sebab, dinamika politik yang ada saat ini merupakan bagian dari masa transisi sosial dan politik, pasca dilantiknya Jokowi menjadi presiden.
Taufik menegaskan, Jokowi harus menyadari bahwa dirinya kini adalah seorang pemimpin yang sepenuhnya dimiliki oleh rakyat. Jadi, tidak seharusnya Jokowi tersandera oleh banyak kepentingan politik terutama dalam urusan menentukan pejabat-pejabat untuk posisi strategis seperti Calon Kapolri atau Calon Panglima TNI.
"Pak Jokowi sudah bukan milik sekelompok kalangan tertentu lagi. Dia sudah menjadi counter part DPR dan walaupun mempunyai hak prerogatif, tetap harus mendengarkan rekomendasi dari DPR terutama dalam menentukan pejabat seperti calon Kapolri," pungkas Taufik.
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR Taufik Kurniawan menilai saat ini energi Presiden Joko Widodo terkuras oleh kasus Komjen Pol Budi Gunawan yang dikenai sangkaan gratifikasi oleh KPK. Padahal, seharusnya Budi dilantik menjadi Kapolri pasca disetujui oleh DPR beberapa pekan lalu.
"Sekarang Pak Presiden seolah banyak disibukkan oleh masalah politik. Apalagi dinamika politik sekarang memang sudah berubah arah," kata Taufik saat diskusi di Warung Daun, Jalan Cikini Raya, Jakarta Pusat, Sabtu (7/2/2015).
Menurut Taufik, di masa kepemimpinan 100 hari presiden, energi kerja Jokowi justru terkuras oleh dinamika politik yang kini tengah terjadi. Padahal tambah Taufik, di awal periode November dan Desember 2014, DPR sempat memuji kinerja Jokowi yang sering melakukan 'blusukan'.
"Cara itu (blusukan) memang telah menjadi ciri khasnya juga selama menjadi Gubernur DKI Jakarta dan Walikota Solo," imbuh Taufik.
Taufik menilai, Jokowi harus berani menghadapi konsekuensi jabatannya sebagai Presiden. Sebab, dinamika politik yang ada saat ini merupakan bagian dari masa transisi sosial dan politik, pasca dilantiknya Jokowi menjadi presiden.
Taufik menegaskan, Jokowi harus menyadari bahwa dirinya kini adalah seorang pemimpin yang sepenuhnya dimiliki oleh rakyat. Jadi, tidak seharusnya Jokowi tersandera oleh banyak kepentingan politik terutama dalam urusan menentukan pejabat-pejabat untuk posisi strategis seperti Calon Kapolri atau Calon Panglima TNI.
"Pak Jokowi sudah bukan milik sekelompok kalangan tertentu lagi. Dia sudah menjadi counter part DPR dan walaupun mempunyai hak prerogatif, tetap harus mendengarkan rekomendasi dari DPR terutama dalam menentukan pejabat seperti calon Kapolri," pungkas Taufik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ALB)
