medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin peringatan Isra Miraj di Istana Negara, Jakarta. JK menggantikan Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, JK mengatakan peristiwa Isra Miraj dapat dimaknai sebagai perintah untuk menjaga persatuan. Perintah beribadah dalam arti yang lebih luas.
"Pemahaman tentang bagaimana pentingnya Islam bukan hanya perspektif ibadah tapi perspektif sesuatu yang lebih besar karena persatuan juga bagian daripada ibadah itu sendiri," kata JK di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).
Menurut JK, Indonesia merupakan bangsa yang harmonis lantaran diberikan keistimewaan bagi setiap agama untuk merayakan hari besarnya. Spirit keagamaan tersebut, kata JK, sangat penting dalam menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
"Ini bukan hanya perayaan Isra Miraj sebagian hanya upacara tetapi spirit persatuan, spirit keagamaan, spirit ibadah yang mempersatukan kita semua harus kita pahami seperti itu," tuturnya.
Pria kelahiran Makassar ini mencontohkan, negara timur tengah dilanda konflik lantaran dipimpin dengan gaya yang otoriter. Hal itu kemudian menimbulkan gejolak hingga radikalisme.
"Semua terjadi di negara yang gagal. Al Qaeda datang dari Afghanistan yang gagal. ISIS datang dari Irak dan Syria karena masalah internal selalu timbul karena otoriterisme yang tentu tidak disayangi rakyat," ungkapnya.
Sebab itu, JK mengimbau agar bangsa Indonesia senantiasa menjunjung persatuan dan kesatuan. Menjaga toleransi dan harmonisasi antar umat beragama.
"Kita bersyukur Indonesia tidak terjadi seperti itu karena kita menjaga harmonisasi. Indonesia selalu menghormati dan menjaga bagaimana kita mempunyai kehidupan yang baik dalam beragama secara harmonis," tandasnya.
medcom.id, Jakarta: Wakil Presiden Jusuf Kalla memimpin peringatan Isra Miraj di Istana Negara, Jakarta. JK menggantikan Presiden Joko Widodo yang tengah melakukan kunjungan kerja ke Jawa Tengah.
Dalam sambutannya, JK mengatakan peristiwa Isra Miraj dapat dimaknai sebagai perintah untuk menjaga persatuan. Perintah beribadah dalam arti yang lebih luas.
"Pemahaman tentang bagaimana pentingnya Islam bukan hanya perspektif ibadah tapi perspektif sesuatu yang lebih besar karena persatuan juga bagian daripada ibadah itu sendiri," kata JK di Istana Negara, Jalan Veteran, Jakarta Pusat, Rabu (4/5/2016).
Menurut JK, Indonesia merupakan bangsa yang harmonis lantaran diberikan keistimewaan bagi setiap agama untuk merayakan hari besarnya. Spirit keagamaan tersebut, kata JK, sangat penting dalam menjunjung tinggi persatuan dan kesatuan.
"Ini bukan hanya perayaan Isra Miraj sebagian hanya upacara tetapi spirit persatuan, spirit keagamaan, spirit ibadah yang mempersatukan kita semua harus kita pahami seperti itu," tuturnya.
Pria kelahiran Makassar ini mencontohkan, negara timur tengah dilanda konflik lantaran dipimpin dengan gaya yang otoriter. Hal itu kemudian menimbulkan gejolak hingga radikalisme.
"Semua terjadi di negara yang gagal. Al Qaeda datang dari Afghanistan yang gagal. ISIS datang dari Irak dan Syria karena masalah internal selalu timbul karena otoriterisme yang tentu tidak disayangi rakyat," ungkapnya.
Sebab itu, JK mengimbau agar bangsa Indonesia senantiasa menjunjung persatuan dan kesatuan. Menjaga toleransi dan harmonisasi antar umat beragama.
"Kita bersyukur Indonesia tidak terjadi seperti itu karena kita menjaga harmonisasi. Indonesia selalu menghormati dan menjaga bagaimana kita mempunyai kehidupan yang baik dalam beragama secara harmonis," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
