Gede Pasek Minta Ruhut Keluar dari Demokrat

medcom.id, Jakarta: Ruhut Sitompul masih kerasan berada di Partai Demokrat meski mengambil sikap berseberangan di Pilkada DKI 2017 karena mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Ruhut diminta keluar dari partai yang dipimpin Susilo Bambang Yudhoyono itu. "Keluar saja. Kan terlihat nanti di mana saja dia ditaruh akan jadi emas atau emas sepuhan. Itu akan terlihat," kata mantan Politikus Partai Demokrat I Gede Pasek Suardika di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (6/10/2016). Pasek menilai Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tidak mungkin menegur Ruhut secara langsung. Suara sumbang dari pejabat teras partai berlambang biru itu dinilai sudah mewakili sikap SBY. "Ruhut sudah menggunakan kostum kesebelasan lain dan melawan kesebelasan partainya. Logikanya Ruhut harus keluar dari semuanya. Tidak elok. Lebih baik mundur dari Demokrat sepenuhnya," ujar dia. Pasek mengingatkan imbauan Ruhut saat dirinya berseberangan dengan sikap partai. Sehingga, kata Pasek, Ruhut juga harus juga menjalankan imbauannya ketika tidak lagi sejalan dengan partai. "Kalau saya dulu, memilih berkirim surat, kembaliin KTA (kartu tanda anggota), itu gentle dan hubungan pribadi kita tetap bagus. Hanya pilihan politik yang berbeda. Kalau sampai gontok-gontokan, Komisi Pengawas keluarin sanksi, kesannya enggak baik. Komunikasi personal akan terganggu," tandas dia. Ruhut Sitompul memutuskan mendukung pasangan petahana Basuki Tjahaja Purnama dan Djarot Saiful Hidayat. Pasangan ini didukung empat partai politik, PDI Perjuangan, Partai Golkar, Partai NasDem, dan Partai Hanura. Sementara Partai Demokrat mengusung pasangan Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni. Partai Demokrat berkoalisi dengan PPP, PAN, dan PKB.