Jakarta: Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPP Partai Persatuan Pembangunan (PPP), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Agustus 2022. Massa menuntut Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.
"Ini aksi tanpa ujung, sampai kapan pun kalau Suharso belum turun kami akan terus lakukan. Hari ini ada dua titik, di kawasan istana patung kuda ada juga santri yang bergerak melawan penista agama (Suharso)," kata Ketua Majelis Pertimbangan PPP Jakarta Selatan Muchbari di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dia menegaskan aksinya tidak akan berhenti hingga Suharso turun dari jabatannya. Bahkan, FKPP bersama santri sepakat meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Suharso sebagai Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).
"Karena kami yakin, PPP tidak mau kehilangan suara ummat. Jadi, lebih baik Suharso dipaksa mundur oleh para dewan syariah," ucap dia.
Soal Suharso yang mengaku belum menerima surat dari para majelis partai, menurut Muchbari itu hanya alasan. Karena, kata dia, surat dari para majelis sudah beredar bahkan di media.
"Itu hanya alasan belum menerima surat. Kalau dia bilang surat majelis tidak sesuai mekanisme, apakah selama ini partai dipimpinnya sesuai? Suharso jangan berlindung di AD ART, dia sendiri menabraknya," tegas dia.
Sebelumnya, tiga mejelis di PPP meminta kembali Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatan sebagai ketua umum. Mereka ialah Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan.
Surat tertanggal 24 Agustus 2022 ditandatangani Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siroj, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, dan Ketua Majelis Pertimbangan Muhamad Mardiono.
Surat juga ditandatangani putra almarhum KH Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab Maimoen Zubair dan juga KH Ahmad Haris Shodaqoh, KH Muhyidin Ishaq, KH Fadlolan Musyaffa'.
Jakarta: Front Kader Penyelamat Partai (FKPP) menggelar unjuk rasa di depan Gedung DPP Partai Persatuan Pembangunan (
PPP), Menteng, Jakarta Pusat, Rabu, 31 Agustus 2022. Massa menuntut Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatannya.
"Ini aksi tanpa ujung, sampai kapan pun kalau Suharso belum turun kami akan terus lakukan. Hari ini ada dua titik, di kawasan istana patung kuda ada juga santri yang bergerak melawan penista agama (Suharso)," kata Ketua Majelis Pertimbangan PPP Jakarta Selatan Muchbari di Jakarta, Rabu, 31 Agustus 2022.
Dia menegaskan aksinya tidak akan berhenti hingga Suharso turun dari jabatannya. Bahkan, FKPP bersama santri sepakat meminta agar Presiden Joko Widodo (Jokowi) memecat Suharso sebagai Menteri Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (
Bappenas).
"Karena kami yakin, PPP tidak mau kehilangan suara ummat. Jadi, lebih baik Suharso dipaksa mundur oleh para dewan syariah," ucap dia.
Soal Suharso yang mengaku belum menerima surat dari para majelis partai, menurut Muchbari itu hanya alasan. Karena, kata dia, surat dari para majelis sudah beredar bahkan di media.
"Itu hanya alasan belum menerima surat. Kalau dia bilang surat majelis tidak sesuai mekanisme, apakah selama ini partai dipimpinnya sesuai? Suharso jangan berlindung di AD ART, dia sendiri menabraknya," tegas dia.
Sebelumnya, tiga mejelis di PPP meminta kembali Ketua Umum Suharso Monoarfa untuk mundur dari jabatan sebagai ketua umum. Mereka ialah Majelis Syariah, Majelis Kehormatan, dan Majelis Pertimbangan.
Surat tertanggal 24 Agustus 2022 ditandatangani Ketua Majelis Syariah KH Mustofa Aqil Siroj, Ketua Majelis Kehormatan KH Zarkasih Nur, dan Ketua Majelis Pertimbangan Muhamad Mardiono.
Surat juga ditandatangani putra almarhum KH Maimoen Zubair yaitu KH Abdullah Ubab Maimoen Zubair dan juga KH Ahmad Haris Shodaqoh, KH Muhyidin Ishaq, KH Fadlolan Musyaffa'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(LDS)