Jakarta: Direktur Jurnal Perempuan Atnike Sigiro mengkritik pertemuan rekonsiliasi antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurutnya pertemuan tersebut gimik kedua tokoh politik.
"Karena apa yang mereka mau capai dari rekonsiliasi hari ini tidak dipresentasikan kepada masyarakat," katanya di Kekini Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Juli 2019.
Atnike mengatakan masyarakat tak tahu topik yang dibicarakan dan diperjuangkan dari pertemuan kedua tokoh itu. Rekonsiliasi, kata dia, tak ubahnya kampanye politik.
"Buat saya, hopeless rekonsiliasi ini, enggak ada artinya. Sama seperti kampanye politik yang enggak ada artinya karena penuh dengan gimik," ucap Atnike.
Baca juga: MRT Simbol Rekonsiliasi
Menurut dia, rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi tak membawa maksud yang jelas alih-alih hanya bersifat kepentingan politik.
"Terutama bagi mereka yang memiliki kepentingan dalam pertemuan-pertemuan itu," imbuhnya.
Atnike menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo tak menyangkut kepentingan rakyat. Berpihak ke hak asasi manusia (HAM) atau korban HAM misalnya.
"Untuk HAM, gerakan HAM, korban (HAM) dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya tidak melihat sedikitpun bahwa ada satu substansi terkait HAM," tutupnya.
Jakarta: Direktur Jurnal Perempuan Atnike Sigiro mengkritik pertemuan rekonsiliasi antara Joko Widodo dan Prabowo Subianto. Menurutnya pertemuan tersebut gimik kedua tokoh politik.
"Karena apa yang mereka mau capai dari rekonsiliasi hari ini tidak dipresentasikan kepada masyarakat," katanya di Kekini Cafe, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu, 13 Juli 2019.
Atnike mengatakan masyarakat tak tahu topik yang dibicarakan dan diperjuangkan dari pertemuan kedua tokoh itu. Rekonsiliasi, kata dia, tak ubahnya kampanye politik.
"Buat saya, hopeless rekonsiliasi ini, enggak ada artinya. Sama seperti kampanye politik yang enggak ada artinya karena penuh dengan gimik," ucap Atnike.
Baca juga:
MRT Simbol Rekonsiliasi
Menurut dia, rekonsiliasi Prabowo dan Jokowi tak membawa maksud yang jelas alih-alih hanya bersifat kepentingan politik.
"Terutama bagi mereka yang memiliki kepentingan dalam pertemuan-pertemuan itu," imbuhnya.
Atnike menilai pertemuan Jokowi dan Prabowo tak menyangkut kepentingan rakyat. Berpihak ke hak asasi manusia (HAM) atau korban HAM misalnya.
"Untuk HAM, gerakan HAM, korban (HAM) dan bagi masyarakat Indonesia pada umumnya. Saya tidak melihat sedikitpun bahwa ada satu substansi terkait HAM," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MEL)
