medcom.id, Jakarta: Politikus Senior Partai Golkar, Zainal Bintang menganggap kericuhan pecah di antara kader Partai Golkar tidak terjadi secara tiba-tiba. Ini merupakan buah dari akumulasi keputusan yang tidak demokratis.
"Sumber konflik meledak, perkelahian di rapat pleno itu sebenarnya akumulasi dari berbagai langkah yang dianggap tidak demokratis," kata Zainal di Acara Bincang Pagi Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (27/11/2014).
Zainal menyinggung cara-cara Ketua Umum Golkar Aburizal 'Ical' Bakrie yang membangun kekuatan menggunakan pendekatan mobilisasi bukan aspirasi. "Itu menggunakan gaya orde baru (Orba)," ketus Zainal.
"Kita tahu konsekuensi dari mobilisasi kan pasti ada resistensi," tambah dia.
Model Ical ini pun dikritik keras Zainal. Ical, bahkan, disebut menggunakan pendekatan menang-menangan. Pola ini, kata dia, juga digunakan Koalisi Merah Putih (KMP).
Ia menambahkan, sistem voting yang justru menafikan musyawarah mufakat. Padahal, lanjut Zainal, Golkar dapat bertahan hingga setengah abad karena musyawarah mufakat.
"Ini yang coba dilabrak oleh anak anak muda yang heran cara berpolitik para senior mereka," tandas Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar itu.
medcom.id, Jakarta: Politikus Senior Partai Golkar, Zainal Bintang menganggap kericuhan pecah di antara kader Partai Golkar tidak terjadi secara tiba-tiba. Ini merupakan buah dari akumulasi keputusan yang tidak demokratis.
"Sumber konflik meledak, perkelahian di rapat pleno itu sebenarnya akumulasi dari berbagai langkah yang dianggap tidak demokratis," kata Zainal di Acara Bincang Pagi Metro TV, Kedoya, Jakarta Barat, Kamis (27/11/2014).
Zainal menyinggung cara-cara Ketua Umum Golkar Aburizal 'Ical' Bakrie yang membangun kekuatan menggunakan pendekatan mobilisasi bukan aspirasi. "Itu menggunakan gaya orde baru (Orba)," ketus Zainal.
"Kita tahu konsekuensi dari mobilisasi kan pasti ada resistensi," tambah dia.
Model Ical ini pun dikritik keras Zainal. Ical, bahkan, disebut menggunakan pendekatan menang-menangan. Pola ini, kata dia, juga digunakan Koalisi Merah Putih (KMP).
Ia menambahkan, sistem voting yang justru menafikan musyawarah mufakat. Padahal, lanjut Zainal, Golkar dapat bertahan hingga setengah abad karena musyawarah mufakat.
"Ini yang coba dilabrak oleh anak anak muda yang heran cara berpolitik para senior mereka," tandas Anggota Presidium Penyelamat Partai Golkar itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)
