Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pengurangan emisi hingga puluhan persen pada 2030. Target itu dinilai butuh dukungan semua pihak, termasuk swasta.
"Terkait pengurangan emisi gas rumah kaca setidaknya 41 persen bersyarat dan 29 persen tanpa syarat di tahun 2030," kata Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
Hal itu disampaikan Diaz saat meninjau produksi kantong plastik berbahan alami dan ramah lingkungan di Tangerang. Menurut Diaz, kantong garapan perusahaan Intera Lestari itu telah memperhatikan lingkungan dengan pemakaian bahan yang dapat didaur ulang.
Dia bercerita awalnya ingin berbicara terkait industri secara keseluruhan. Namun, asyik dengan penjelasan mengenai teknologi pembuatan kantong plastik ramah lingkungan.
“Jadi saya terlalu jauh menikmati jalannya diskusi kantong yang berbahan dasar tepung singkong, jagung, dan minyak nabati ini,” kata Diaz.
Direktur PT Intera Lestari Polimer Inge Setyawati membeberkan alasan pihaknya menggunakan bahan-bahan itu. Menurut Inge, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah mengurangi emisi.
Adapun pemilik perusahaan, Herman Moeliana, menyebut plastik buatan pihaknya berbeda dengan yang biasa. Dia mengatakan plastik biasa yang sudah hancur bakal membahayakan lingkungan.
Sementara itu, plastik eviplast bakal larut ketika dimasukkan air panas. Sehingga tak membahayakan lingkungan.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) menargetkan pengurangan
emisi hingga puluhan persen pada 2030. Target itu dinilai butuh dukungan semua pihak, termasuk swasta.
"Terkait pengurangan emisi gas rumah kaca setidaknya 41 persen bersyarat dan 29 persen tanpa syarat di tahun 2030," kata Staf Khusus Presiden Diaz Hendropriyono melalui keterangan tertulis, Jumat, 18 November 2022.
Hal itu disampaikan Diaz saat meninjau produksi kantong
plastik berbahan alami dan
ramah lingkungan di Tangerang. Menurut Diaz, kantong garapan perusahaan Intera Lestari itu telah memperhatikan lingkungan dengan pemakaian bahan yang dapat didaur ulang.
Dia bercerita awalnya ingin berbicara terkait industri secara keseluruhan. Namun, asyik dengan penjelasan mengenai teknologi pembuatan kantong plastik ramah lingkungan.
“Jadi saya terlalu jauh menikmati jalannya diskusi kantong yang berbahan dasar tepung singkong, jagung, dan minyak nabati ini,” kata Diaz.
Direktur PT Intera Lestari Polimer Inge Setyawati membeberkan alasan pihaknya menggunakan bahan-bahan itu. Menurut Inge, pihaknya mendukung penuh langkah pemerintah mengurangi emisi.
Adapun pemilik perusahaan, Herman Moeliana, menyebut plastik buatan pihaknya berbeda dengan yang biasa. Dia mengatakan plastik biasa yang sudah hancur bakal membahayakan lingkungan.
Sementara itu, plastik eviplast bakal larut ketika dimasukkan air panas. Sehingga tak membahayakan lingkungan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
