Jakarta: Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai para calon ketua umum tidak perlu meminta restu Presiden Joko Widodo. Sebab, Jokowi tak ingin ikut campur dengan pertarungan di internal Golkar.
"Yang diinginkan beliau (Jokowi), siapa pun di partai mana pun yang akan berkompetisi, beliau mempersilakan yang penting berlangsung secara demokrasi. Beliau seorang negarawan jadi tidak ingin bicara masuk ke urusan partai," kata Bambang usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan Jokowi berpesan agar tidak ada perpecahan di internal Golkar. Jokowi pun mendoakan kader terbaik yang terpilih sebagai orang nomor satu di Golkar.
Bamsoet juga sempat membahas waktu pelaksanaan munas Golkar. Menurut dia, belum ada kejelasan soal waktu pelaksanaan munas.
"Soal waktu munas sangat ditentukan oleh waktu yang ada di AD/ART dari mulai rapat pleno yang sampai saat ini belum jelas, lalu menentukan rapimnas yang diputuskan oleh ketua DPD 1 dan 2 lalu baru diputuskan waktu munas," jelasnya.
Secara pribadi, Bamsoet menilai waktu yang tepat melaksanakan munas yakni sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, atau sebelum Oktober. Sehingga, konsolidasi partai bisa berjalan baik.
Selain itu, Golkar bisa lebih cepat menyusun struktur partai dan menyongsong Pilkada 2020. Sebab, pembicaraan koalisi di 270 kabupaten/kota dan provinsi bisa dibicarakan dari sekarang dan tidak mentah lagi.
"Kalau menunda-nunda dikhawatirkan untuk mengubah semuanya, atau deal dua kali mungkin saja terjadi," ujarnya.
Jakarta: Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai para calon ketua umum tidak perlu meminta restu Presiden Joko Widodo. Sebab, Jokowi tak ingin ikut campur dengan pertarungan di internal Golkar.
"Yang diinginkan beliau (Jokowi), siapa pun di partai mana pun yang akan berkompetisi, beliau mempersilakan yang penting berlangsung secara demokrasi. Beliau seorang negarawan jadi tidak ingin bicara masuk ke urusan partai," kata Bambang usai bertemu Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa, 13 Agustus 2019.
Pria yang akrab disapa Bamsoet itu mengatakan Jokowi berpesan agar tidak ada perpecahan di internal Golkar. Jokowi pun mendoakan kader terbaik yang terpilih sebagai orang nomor satu di Golkar.
Bamsoet juga sempat membahas waktu pelaksanaan munas Golkar. Menurut dia, belum ada kejelasan soal waktu pelaksanaan munas.
"Soal waktu munas sangat ditentukan oleh waktu yang ada di AD/ART dari mulai rapat pleno yang sampai saat ini belum jelas, lalu menentukan rapimnas yang diputuskan oleh ketua DPD 1 dan 2 lalu baru diputuskan waktu munas," jelasnya.
Secara pribadi, Bamsoet menilai waktu yang tepat melaksanakan munas yakni sebelum pelantikan presiden dan wakil presiden terpilih, Joko Widodo-Ma'ruf Amin, atau sebelum Oktober. Sehingga, konsolidasi partai bisa berjalan baik.
Selain itu, Golkar bisa lebih cepat menyusun struktur partai dan menyongsong Pilkada 2020. Sebab, pembicaraan koalisi di 270 kabupaten/kota dan provinsi bisa dibicarakan dari sekarang dan tidak mentah lagi.
"Kalau menunda-nunda dikhawatirkan untuk mengubah semuanya, atau deal dua kali mungkin saja terjadi," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
