medcom.id, Jakarta: Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari menegaskan, sasaran pengguna 'kartu sakti' yang diterbitkan Presiden Joko Widodo akan diperluas secara bertahap tahun depan.
Eva mengatakan, tahun depan Karta Indonesi Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan menyasar kalangan tunawisma (gelandangan), dan bayi yang baru lahir dari keluarga tidak mampu.
"Kalau saat ini tunawisma, bayi yang baru lahir belum dapat manfaat, akan mendapatkannya nanti," kata Eva dalam diskusi bertema "Menguji Kartu Sakti" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Sebagaimana diketahui, pemerintahan Jokowi telah meluncurkan tiga kartu sakti yakni Kartu Keluarga Sejahtera (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan kartu Indonesia Pintar (KIP), dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kartu-kartu ini sebelumnya akan dibagikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu secara bertahap. Angka tersebut diambil berdasarkan data 2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga telah diperbaharui oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Data tersebut telah masuk dalam pendataan program perlindungan sosial (PPLS).
medcom.id, Jakarta: Ketua DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Eva Kusuma Sundari menegaskan, sasaran pengguna 'kartu sakti' yang diterbitkan Presiden Joko Widodo akan diperluas secara bertahap tahun depan.
Eva mengatakan, tahun depan Karta Indonesi Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS), dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) akan menyasar kalangan tunawisma (gelandangan), dan bayi yang baru lahir dari keluarga tidak mampu.
"Kalau saat ini tunawisma, bayi yang baru lahir belum dapat manfaat, akan mendapatkannya nanti," kata Eva dalam diskusi bertema "Menguji Kartu Sakti" di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (8/11/2014).
Sebagaimana diketahui, pemerintahan Jokowi telah meluncurkan tiga kartu sakti yakni Kartu Keluarga Sejahtera (KIS), Kartu Keluarga Sejahtera (KKS), dan kartu Indonesia Pintar (KIP), dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.
Kartu-kartu ini sebelumnya akan dibagikan kepada 15,5 juta keluarga kurang mampu secara bertahap. Angka tersebut diambil berdasarkan data 2011 yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang juga telah diperbaharui oleh Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). Data tersebut telah masuk dalam pendataan program perlindungan sosial (PPLS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)
