medcom.id, Jakarta: Hari ini DPR RI melakukan paripurna perdana usai perjanjian damai dua kubu ditandantangani. Namun ada tiga fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat yang rupanya masih saja enggan memasukkan nama untuk seluruh komisi dan alat kelengkapan dewan.
Fraksi yang belum menyerahkan nama yang terdiri dari PDIP, Hanura dan PKB. Sedangkan nama yang diserahkan oleh PPP juga dinilai bermasalah.
Saat pertama kali dipanggil, PDIP belum siap menyebutkan nama. Karena itu, NasDem langsung menggunakan kesempatannya untuk mengumumkan nama untuk seluruh komisi dan AKD.
Setelahnya, Hanura mengumumkan nama hanya untuk Badan Legislatif. Sedangkan PKB hanya untuk Badan Legislatif (Baleg) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).
PPP kemudian maju untuk menyerahkan nama usulan dalam Komisi dan AKD. Usulan ini juga ditandangani oleh ketua fraksi dari masing-masing kubu PPP yang bersiteru.
Saat panggilan berikutnya, akhirnya PDIP bersedia dan siap untuk mengumumkan nama usulan untuk AKD. Namun seperti PKB dan Hanura, PDIP hanya menyerahkan nama untuk Baleg dan BURT.
Menanggapi hal ini, beragam interupsi dan komentar melayang. Secara garis besar, seluruh komentar mempertanyakan komitmen KIH untuk bersama-sama membentuk DPR yang solid.
Karena banyaknya komentara dan adu argumen, Ketua DPR RI Setya Novanto memutuskan untuk menghentikan perdebatan.
"Tidak apa-apa hanya menyerahkan untuk nama untuk Baleg dan BURT saja. Nama-nama lain disampaikan secara tertulis dan dianggap sudah disahkan dalam paripurna," tutur Setya Dalam Paripurna DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
"Kita berharap, seluruh nama bisa diserahkan dalam minggu ini," lanjut Setya sebelum mengetok palu untuk lanjutkan agenda paripurna. Usulan Setya pun diamini peserta sidang paripurna yang hadir.
medcom.id, Jakarta: Hari ini DPR RI melakukan paripurna perdana usai perjanjian damai dua kubu ditandantangani. Namun ada tiga fraksi dari Koalisi Indonesia Hebat yang rupanya masih saja enggan memasukkan nama untuk seluruh komisi dan alat kelengkapan dewan.
Fraksi yang belum menyerahkan nama yang terdiri dari PDIP, Hanura dan PKB. Sedangkan nama yang diserahkan oleh PPP juga dinilai bermasalah.
Saat pertama kali dipanggil, PDIP belum siap menyebutkan nama. Karena itu, NasDem langsung menggunakan kesempatannya untuk mengumumkan nama untuk seluruh komisi dan AKD.
Setelahnya, Hanura mengumumkan nama hanya untuk Badan Legislatif. Sedangkan PKB hanya untuk Badan Legislatif (Baleg) dan Badan Urusan Rumah Tangga (BURT).
PPP kemudian maju untuk menyerahkan nama usulan dalam Komisi dan AKD. Usulan ini juga ditandangani oleh ketua fraksi dari masing-masing kubu PPP yang bersiteru.
Saat panggilan berikutnya, akhirnya PDIP bersedia dan siap untuk mengumumkan nama usulan untuk AKD. Namun seperti PKB dan Hanura, PDIP hanya menyerahkan nama untuk Baleg dan BURT.
Menanggapi hal ini, beragam interupsi dan komentar melayang. Secara garis besar, seluruh komentar mempertanyakan komitmen KIH untuk bersama-sama membentuk DPR yang solid.
Karena banyaknya komentara dan adu argumen, Ketua DPR RI Setya Novanto memutuskan untuk menghentikan perdebatan.
"Tidak apa-apa hanya menyerahkan untuk nama untuk Baleg dan BURT saja. Nama-nama lain disampaikan secara tertulis dan dianggap sudah disahkan dalam paripurna," tutur Setya Dalam Paripurna DPR RI, di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2014).
"Kita berharap, seluruh nama bisa diserahkan dalam minggu ini," lanjut Setya sebelum mengetok palu untuk lanjutkan agenda paripurna. Usulan Setya pun diamini peserta sidang paripurna yang hadir.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LHE)
