Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. Foto: Metrotvnews.com/Gervin N.
Wakil Ketua DPR RI Taufik Kurniawan. Foto: Metrotvnews.com/Gervin N.

Wakil Ketua DPR Minta Peran Ganda Menkeu Diakhiri

09 September 2017 07:47
medcom.id, Jakarta: Wakil Ketua DPR bidang Ekonomi dan Keuangan Taufik Kurniawan meminta peran ganda Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai pengganti Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno dalam rapat di DPR harus segera diselesaikan.
 
"Kalau Menkeu merangkap Menteri BUMN padahal Menteri BUMN ada itu tidak sehat. Ya terlepas dari rekomendasi Pansus Pelindo semua harus berjalan sesuai jalurnya," kata Taufik seperti dilansir dari Antara, Sabtu 9 September 2017.
 
Sri Mulyani menggantikan Rini Soemarno selama satu tahun lebih karena rekomendasi Panitia Khusus Angket Pelindo II yaitu memerintahkan agar Presiden Joko Widodo mengganti Rini dan menolak Rini untuk rapat di DPR.

Taufik mengatakan akan meminta rapat konsultasi dengan pemerintah terkait permasalahan tersebut apalagi ada sejumlah Badan Usaha Milik Negara yang bermasalah meski sudah mendapatkan Penyertaan Modal Negara.
 
Menurut dia setelah mendapat penjelasan dari Komisi XI dan Komisi VI, Badan Anggaran (Banggar) DPR juga sudah menyampaikan pembahasan kaitan pertanggungjawaban Menteri Keuangan bahwa BUMN yang sudah disetujui mendapatkan PMN, sudah mendapatkan PMN itu rugi.
 
"Itu hal yang perlu dievaluasi oleh DPR karena melibatkan puluhan triliun rupiah. Masalah kerugian di BUMN ini juga dibahas di sela-sela rapat Forum Parlemen Dunia di Bali," kata dia.
 
Politisi PAN itu mempertanyakan BUMN yang mendapatkan PMN namun masih merugi sehingga dirinya lebih setuju untuk BUMN yang program kerjanya mengarah kepada dukungan program pembangunan infastruktur Presiden Joko Widodo.
 
Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan memperkuat disiplin anggaran untuk penyaluran Penyertaan Modal Negara (PMN) kepada BUMN yang selama ini dirasakan belum efektif guna meningkatkan kinerja.
 
"Harus diketahui bahwa uang ini diperoleh susah payah melalui pajak. Jadi disiplin keuangan akan kita perkuat," kata Sri Mulyani saat melakukan Rapat Kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Kamis 9 September 2017.
 
Ani, sapaan Sri Mulyani mengatakan hal tersebut karena masih ada BUMN yang kinerjanya justru semakin memburuk setelah menerima bantuan modal itu pada 2015.
 
Keenam BUMN yang mengalami kerugian setelah menerima PMN yang diketahui setelah Menteri Keuangan menghadiri Rapat Kerja dengan Komisi XI.
 
Keenam BUMN tersebut adalah PT Dok dan Perkapalan Surabaya (Persero), PT Dirgantara Indonesia (Persero), PT Perkebunan Nusantara X (Persero), PT Perkebunan Nusantara IX (Persero), PT Perkebunan Nusantara VII (Persero), dan PT Perkebunan Nusantara III (Persero).
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan