Jakarta: Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengatakan persiapan penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN terus dilakukan. Termasuk, mengonfirmasi kehadiran kepala negara di luar anggota ASEAN.
Presiden belum dapat mengonfirmasi apakah Presiden Amerika Serikat Joe Biden bakal hadir dalam forum yang digelar pada September 2023. Dia hanya menyebut dalam proses mengundang.
"Semuanya masih proses, konfirmasinya (kehadiran Joe Biden) masih proses," ujar Presiden usai menghadiri Peringatan HUT ke-56 ASEAN, di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta Selatan, Selasa, 8 Agustus 2023.
Presiden menjelaskan Indonesia selaku pemegang keketuaan KTT ASEAN 2023 bakal menyingung mengenai konflik di Myanmar. Kepala Negara berharap persoalan di negara tersebut segera selesai.
"Kita berharap persoalan di Myanmar ini segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar," jelas dia.
Presiden menyebut konflik di Myanmar dapat rampung jika ada kemauan politik dari seluruh pihak terkait. Sebab, konflik tersebut tidak hanya menyangkut satu atau dua pihak saja.
"Konfliknya sudah bukan soal satu dengan dua (pihak) tapi dengan tiga, dengan empat, dengan lima (pihak) sehingga memerlukan waktu," ujar dia.
Jakarta: Presiden Joko Widodo (
Jokowi) mengatakan persiapan penyelenggaran Konferensi Tingkat Tinggi (
KTT) ASEAN terus dilakukan. Termasuk, mengonfirmasi kehadiran kepala negara di luar anggota ASEAN.
Presiden belum dapat mengonfirmasi apakah Presiden Amerika Serikat
Joe Biden bakal hadir dalam forum yang digelar pada September 2023. Dia hanya menyebut dalam proses mengundang.
"Semuanya masih proses, konfirmasinya (kehadiran Joe Biden) masih proses," ujar Presiden usai menghadiri Peringatan HUT ke-56 ASEAN, di Gedung Sekretariat ASEAN Jakarta Selatan, Selasa, 8 Agustus 2023.
Presiden menjelaskan Indonesia selaku pemegang keketuaan KTT ASEAN 2023 bakal menyingung mengenai konflik di Myanmar. Kepala Negara berharap persoalan di negara tersebut segera selesai.
"Kita berharap persoalan di Myanmar ini segera selesai karena menyangkut kemanusiaan, menyangkut rakyat Myanmar," jelas dia.
Presiden menyebut konflik di Myanmar dapat rampung jika ada kemauan politik dari seluruh pihak terkait. Sebab, konflik tersebut tidak hanya menyangkut satu atau dua pihak saja.
"Konfliknya sudah bukan soal satu dengan dua (pihak) tapi dengan tiga, dengan empat, dengan lima (pihak) sehingga memerlukan waktu," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
