medcom.id, Jakarta: Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri menilai, sindiran Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi dalam pidato Kongres PDIP ke-IV kemarin bermaksud baik. Mega ingin Jokowi lebih tegas dan jangan terpengaruh oleh siapa pun.
"Beliau (Mega) ingin membantu Pak Jokowi menjadi pemerintah yang taat pada konstitusi karena begitu pemerintah tidak taat pada konstitusi maka hanya akan mendengarkan bisikan sekelompok orang," ujar Rokhmin melalui sambungan telepon dalam diskusi bertajuk 'Penumpang Gelap di Tikungan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).
Menurutnya, Presiden Jokowi selama ini lebih banyak mendengar pihak-pihak tertentu ketimbang mendengar langsung aspirasi Partai Banteng. Seharusnya, Jokowi kooperatif dengan partai pendukungnya.
"Kalau kita menilai dari Presiden AS Obama, dengan memposisikan partai oposisi, Obama selalu kembali ke (Partai) Demokrasi. Seharusnya (Jokowi) kembali lagi ke partai pendukung bukan melenggang sendiri," tukas dia.
Sebelumnya, Mega mengatakan, seorang Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan tetaplah seorang kader partai. Maka, sudah seharusnya garis-garis kebijakan partai politiknya dijalankan dalam setiap kebijakan pemerintahannya.
"Kepemimpinan yang menyatu rakyat dan setia konstitusi. Sifatnya mutlak, pemimpin harus setia kepada konstitusi, tanpa menghitung akibatnya," kata Mega di Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, pada Jumat 10 April.
medcom.id, Jakarta: Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri menilai, sindiran Megawati Soekarnoputri kepada Jokowi dalam pidato Kongres PDIP ke-IV kemarin bermaksud baik. Mega ingin Jokowi lebih tegas dan jangan terpengaruh oleh siapa pun.
"Beliau (Mega) ingin membantu Pak Jokowi menjadi pemerintah yang taat pada konstitusi karena begitu pemerintah tidak taat pada konstitusi maka hanya akan mendengarkan bisikan sekelompok orang," ujar Rokhmin melalui sambungan telepon dalam diskusi bertajuk 'Penumpang Gelap di Tikungan' di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (11/4/2015).
Menurutnya, Presiden Jokowi selama ini lebih banyak mendengar pihak-pihak tertentu ketimbang mendengar langsung aspirasi Partai Banteng. Seharusnya, Jokowi kooperatif dengan partai pendukungnya.
"Kalau kita menilai dari Presiden AS Obama, dengan memposisikan partai oposisi, Obama selalu kembali ke (Partai) Demokrasi. Seharusnya (Jokowi) kembali lagi ke partai pendukung bukan melenggang sendiri," tukas dia.
Sebelumnya, Mega mengatakan, seorang Kepala Negara dan Kepala Pemerintahan tetaplah seorang kader partai. Maka, sudah seharusnya garis-garis kebijakan partai politiknya dijalankan dalam setiap kebijakan pemerintahannya.
"Kepemimpinan yang menyatu rakyat dan setia konstitusi. Sifatnya mutlak, pemimpin harus setia kepada konstitusi, tanpa menghitung akibatnya," kata Mega di Grand Inna Bali Beach Hotel, Denpasar, Bali, pada Jumat 10 April.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(Des)
