Jakarta: Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philip J. Vermonte melihat pemilih Indonesia semakin dewasa. Hal ini terlihat dari sosok kepala daerah yang menang di sejumlah daerah.
"Pemilih terlihat mulai mendasarkan pilihan kebutuhan akan kepala daerah yang mempunyai kemampuan pemerintahan, publik servis, dan transparansi," kata Philip di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juli 2018.
Philip mengatakan kecenderungan memilih calon kepala daerah berkualitas ini terjadi di beberapa provinsi besar Indonesia. Ia mencontohkan keunggulan calon Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang cenderung teknokratis.
Philip menjelaskan, Nurdin Abdullah merupakan bupati dari Kabupaten Bantaeng. Nurdin berhasil mengalahkan deretan nama beken dan tokoh berpengaruh di Sulawesi Selatan.
"Kemenangan Nurdin Abdullah karena pemilih melihat kemampuan sosok ini memperbaiki daerahnya," jelas Philip.
Baca: Partai Politik Sering Gagap Memunculkan Figur di Pilkada
Hal yang sama juga berlaku dengan keunggulan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur. Khofifah punya pengalaman sebagai birokrat karena pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja.
Direktur Eksekutif CSIS ini senang dengan fenomena ini. Masyarakat telah memiliki tolok ukur kepala daerah ideal yang harus dipilih.
"Ini bagus buat kita ke depan, akibatnya kita akan punya sumber kepemimpinan nasional yang datang dari daerah," jelas Philip.
Jakarta: Direktur Eksekutif Center for Strategic and International Studies (CSIS) Philip J. Vermonte melihat pemilih Indonesia semakin dewasa. Hal ini terlihat dari sosok kepala daerah yang menang di sejumlah daerah.
"Pemilih terlihat mulai mendasarkan pilihan kebutuhan akan kepala daerah yang mempunyai kemampuan pemerintahan, publik servis, dan transparansi," kata Philip di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta Pusat, Senin, 2 Juli 2018.
Philip mengatakan kecenderungan memilih calon kepala daerah berkualitas ini terjadi di beberapa provinsi besar Indonesia. Ia mencontohkan keunggulan calon Gubernur Sulawesi Selatan Nurdin Abdullah dan calon Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, yang cenderung teknokratis.
Philip menjelaskan, Nurdin Abdullah merupakan bupati dari Kabupaten Bantaeng. Nurdin berhasil mengalahkan deretan nama beken dan tokoh berpengaruh di Sulawesi Selatan.
"Kemenangan Nurdin Abdullah karena pemilih melihat kemampuan sosok ini memperbaiki daerahnya," jelas Philip.
Baca:
Partai Politik Sering Gagap Memunculkan Figur di Pilkada
Hal yang sama juga berlaku dengan keunggulan Khofifah Indar Parawansa di Pilkada Jawa Timur. Khofifah punya pengalaman sebagai birokrat karena pernah menjabat sebagai Menteri Sosial di Kabinet Kerja.
Direktur Eksekutif CSIS ini senang dengan fenomena ini. Masyarakat telah memiliki tolok ukur kepala daerah ideal yang harus dipilih.
"Ini bagus buat kita ke depan, akibatnya kita akan punya sumber kepemimpinan nasional yang datang dari daerah," jelas Philip.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)
