medcom.id, Jakarta: Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Andi Nurpati menyatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan jika pemenang Konvensi Calon Presiden (capres) Demokrat menjadi calon wakil presiden.
"Peserta konvensi siap menjadi cawapres," ujar Andi di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Dia menyebut salah satu peserta yang bakal siap menjadi cawapres, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Tetapi, kata Andi, semuanya akan dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, 18 Mei mendatang.
Hasil Rapimnas PD nantinya akan disampaikan ke Majelis Tinggi Demokrat. Majelis inilah, kata Andi, yang akan menentukan sikap soal capres menjadi cawapres ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Harian DPP PD, Syarif Hasan. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan pemenang konvensi menjadi cawapres.
Hasil konvensi, lanjutnya, juga bisa dibawa ke Pemilu 2019. "Ini investasi jangka panjang. Bisa dibawa di 2019," ujar Syarif.
medcom.id, Jakarta: Wakil Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokrat, Andi Nurpati menyatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan jika pemenang Konvensi Calon Presiden (capres) Demokrat menjadi calon wakil presiden.
"Peserta konvensi siap menjadi cawapres," ujar Andi di Kantor DPP Partai Demokrat, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Jumat (16/5/2014).
Dia menyebut salah satu peserta yang bakal siap menjadi cawapres, yakni Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan. Tetapi, kata Andi, semuanya akan dibahas dalam Rapat Pimpinan Nasional Partai Demokrat, 18 Mei mendatang.
Hasil Rapimnas PD nantinya akan disampaikan ke Majelis Tinggi Demokrat. Majelis inilah, kata Andi, yang akan menentukan sikap soal capres menjadi cawapres ini.
Hal senada juga disampaikan Ketua Harian DPP PD, Syarif Hasan. Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah itu mengatakan, pihaknya tak menutup kemungkinan pemenang konvensi menjadi cawapres.
Hasil konvensi, lanjutnya, juga bisa dibawa ke Pemilu 2019. "Ini investasi jangka panjang. Bisa dibawa di 2019," ujar Syarif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)
