Menko PMK: Pengentasan Kemiskinan Ekstrem dan Stunting Harus Dikeroyok

Jakarta: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan 60 persen masalah stunting beririsan dengan keluarga miskin ekstrem. Pengentasan kedua masalah harus berjalan paralel dan melibatkan banyak pihak. "Untuk menyelesaikan masalah kemiskinan ekstrem dan stunting harus dikeroyok bersamaan," kata Muhadjir dalam keterangan tertulis, Minggu, 15 Januari 2023. Muhadjir mengatakan penyebab stunting dilatarbelakangi fenomena kemiskinan ekstrem. Misalnya kesulitan mengakses kebutuhan dasar, air bersih, hingga sanitasi. "Pemerintah melakukan upaya serius dalam penanganan stunting dan kemiskinan ekstrem melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif," papar mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu. Muhadjir menjelaskan intervensi gizi spesifik berkaitan dengan peningkatan gizi dan kesehatan. Sedangkan intervensi gizi sensitif mencakup penyediaan air bersih, mandi, cuci , kakus (MCK), dan fasilitas sanitasi. "Kita koordinasikan intervensi sensitif melibatkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan kementerian lain. Sedangkan intervensi spesifik dengan Kementerian Kesehatan," ujar dia.   Muhadjir menekankan pentingnya percepatan pengentasan kedua masalah tersebut. Presiden Joko Widodo menargetkan kemiskinan ekstrem sirna pada 2024. Sedangkan angka stunting harus turun menjadi 14 persen. "Ini perlu dilakukan edukasi masyarakat dan pola asuh terhadap anak-anak serta membiasakan hidup sehat di keluarga," tutur dia.