Jakarta: Gugatan PDI Perjuangan mengenai sistem pemilu agar diubah dari sistem proporsional terbuka menjadi sistem proporsional tertutup menuai pro dan kontra.
Cakradata, sebuah platform teknologi data yang berbasis big data dan artificial intelligence (AI) melakukan riset digital terhadap pro dan kontra warganet terkait rencana perombakan sistem Pemilu yang akan digunakan pada 2024 nanti.
Hasilnya, 88,1 persen warganet memperlihatkan sentimen negatif atas rencana perombakan tersebut.
“Dapat kita lihat respons publik 88,1 persen adalah sentimen negatif, yang artinya menolak terhadap perombakan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup,” ujar Head of Cakradara Muhammad Nurdiyansyah kepada Medcom.id, Selasa, 7 Februari 2023.
Dari hasil analisis, tanggal 26 Januari 2023 memiliki percakapan terbanyak dikarenakan adanya pemberitaan mengenai kehadiran DPR RI dalam sidang uji materi (judicial review) di Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Cakradata melakukan riset dengan total percakapan warganet sebanyak 3.408. Dari total percakapan tersebut, 3.002 atau 88,1% di antaranya mengandung percakapan negatif, dan 406 atau 11,9% mengandung percakapan positif.
Cakradara juga menjabarkan percakapan negatif warganet menjadi lima poin utama, yaitu:
1. Sistem proporsional terbuka sudah dapat mengakomodasi calon terbaik partai (43%)
2. Sistem proporsional tertutup lonceng kematian demokrasi (35%)
3. Wacana perubahan sistem pemilu bentuk pesimis PDIP di pemilu 2024 (11%)
4. Wacana perombakan sistem pemilu jangan digiring penundaan Pemilu (6%)
5. Tanggapan warganet pemenang Pemilu 2024 sudah ditentukan sebelum dilaksanakan pemilu (5%)
Sedangkan percakapan positif menjadi tiga poin utama, yaitu:
1. Sistem Pemilu proporsional tertutup hasilkan Pemilu lebih baik (62%)
2. Sistem proporsional tertutup menghemat APBN (24%)
3. Sistem proporsional tertutup memudahkan masyarakat memilih (14%)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id
Jakarta: Gugatan
PDI Perjuangan mengenai sistem
pemilu agar diubah dari sistem proporsional terbuka menjadi
sistem proporsional tertutup menuai pro dan kontra.
Cakradata, sebuah platform teknologi data yang berbasis big data dan
artificial intelligence (AI) melakukan riset digital terhadap pro dan kontra warganet terkait rencana perombakan sistem Pemilu yang akan digunakan pada 2024 nanti.
Hasilnya, 88,1 persen warganet memperlihatkan sentimen negatif atas rencana perombakan tersebut.
“Dapat kita lihat respons publik 88,1 persen adalah sentimen negatif, yang artinya menolak terhadap perombakan sistem pemilu menjadi proporsional tertutup,” ujar Head of Cakradara Muhammad Nurdiyansyah kepada
Medcom.id, Selasa, 7 Februari 2023.
Dari hasil analisis, tanggal 26 Januari 2023 memiliki percakapan terbanyak dikarenakan adanya pemberitaan mengenai kehadiran
DPR RI dalam sidang uji materi (judicial review) di
Mahkamah Konstitusi (MK) terkait gugatan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu.
Cakradata melakukan riset dengan total percakapan warganet sebanyak 3.408. Dari total percakapan tersebut, 3.002 atau 88,1% di antaranya mengandung percakapan negatif, dan 406 atau 11,9% mengandung percakapan positif.
Cakradara juga menjabarkan percakapan negatif warganet menjadi lima poin utama, yaitu:
1. Sistem proporsional terbuka sudah dapat mengakomodasi calon terbaik partai (43%)
2. Sistem proporsional tertutup lonceng kematian demokrasi (35%)
3. Wacana perubahan sistem pemilu bentuk pesimis PDIP di pemilu 2024 (11%)
4. Wacana perombakan sistem pemilu jangan digiring penundaan Pemilu (6%)
5. Tanggapan warganet pemenang Pemilu 2024 sudah ditentukan sebelum dilaksanakan pemilu (5%)
Sedangkan percakapan positif menjadi tiga poin utama, yaitu:
1. Sistem Pemilu proporsional tertutup hasilkan Pemilu lebih baik (62%)
2. Sistem proporsional tertutup menghemat APBN (24%)
3. Sistem proporsional tertutup memudahkan masyarakat memilih (14%)
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news medcom.id Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(MBM)
